Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

MIND ID Wujudkan Kemandirian untuk Ekosistem Energi Baru Terbarukan

Kompas.com - 19/09/2022, 18:15 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) bersama anggotanya PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk berkomitmen mewujudkan ekosistem energi baru terbarukan yang diusung pemerintah.

Hal tersebut dapat terpenuhi berkat kerja sama dan sinergi antar-BUMN serta dukungan pemerintah dalam program pengembangan electric vehicle (EV) dan EV baterai terintegrasi.

Tren pasar atas kebutuhan baterai EV di dunia mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada 2025, kebutuhan baterai EV dunia diprediksi mencapai 5300 giga Watt hour (GWh) yang didominasi kebutuhan dari kendaraan listrik, khususnya roda empat.

Sementara itu, data permintaan baterai EV di Indonesia menunjukkan akan mencapai 59 GWh hingga tahun 2035 dan didominasi sektor transportasi.

MIND ID bersama PT Antam Tbk pun membentuk anak usaha yang fokus mengembangkan bisnis baterai di Indonesia. Anak usaha ini diberi nama Indonesia Battery Company (IBC).

Baca juga: Grup Mind ID Hadirkan Teknologi 5G Underground Smart Mining, Pertama di Asia Tenggara

IBC yang baru berusia 1,5 tahun itu telah menyusun peta jalan dalam pengembangan ekosistem EV baterai di Indonesia.

Pengembangan itu mulai dari pembuatan prototipe baterai untuk motor listrik, konsep energi storage system, penyiapan fasilitas pengolahan nikel dan bahan baku baterai, ekspansi kapasitas produksi, hingga penguasaan teknologi baterai yang akan dicapai pada 2030.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Danny Amrul Ichdan mengatakan, IBC menjadi salah satu pilar penting untuk mewujudkan energi terbarukan di sektor EV baterai.

“Selain itu, juga memperkuat kemandirian kita, artinya mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mampu mengurangi emisi karbon serta subsidi dari bahan bakar,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan Komisi VII DPR, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, saat ini seluruh kebutuhan bahan baku untuk komponen EV baterai, seperti graphite, lithium hydroxide, cobalt sulphate, dan mangan sulphate,masih didominasi impor.

Baca juga: 20 Persen Komponen Baterai Kendaraan Listrik Masih Impor, Ini Saran MIND ID untuk IBC

Maka dari itu, sebut dia, pemerintah perlu memastikan pasokan bahan baku nikel sebagai salah satu bahan baku pembuatan EV baterai. Dalam hal ini, PT Antam Tbk akan menyediakan sebanyak 80 persen.

“Dengan kondisi ini, IBC ditargetkan bisa menjadi market leader di Asia Tenggara sebagai penyedia EV baterai,” ujar Danny.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian (Permenko Perekonomian) Nomor 9 Tahun 2022, pengembangan industri EV baterai telah terdaftar sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Untuk mempercepat realisasi tersebut, diperlukan konsorsium dengan LG Energy Solution (LGES) dan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL).

Area penelitian dan pengembangan juga akan terus dilakukan guna mewujudkan penguasaan teknologi EV baterai.

Baca juga: Terapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi, MIND ID Dapatkan Sertifikasi ISO 27001

Oleh karena itu, IBC menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta beberapa lembaga pendidikan tinggi dan universitas, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Sebelas Maret (UNS), serta National Battery Research Institute.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri EV baterai melalui beragam training dan workshop.

Danny menegaskan, MIND ID mendukung penuh program pemerintah dalam membentuk ekosistem EV baterai yang saat ini telah menjadi salah satu agenda PSN.

“Perlu dukungan dan sinergi untuk mempercepat realisasinya, salah satunya dalam bentuk kebijakan insentif dan kemudahan bagi ekosistem kendaraan listrik (EV),”  tuturnya.

Baca juga: Mind Id Komitmen Dorong Implementasi Digitalisasi Industri Pertambangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com