Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti FKUI: Vaksinasi Perlu Selesai 100 Persen pada Kelompok Rentan

Kompas.com - 19/09/2022, 16:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Budiman Bela, menuturkan, vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan perlu diselesaikan 100 persen.

Ahli Satgas Penanganan Covid-19 ini menyebutkan, kelompok rentan meliputi lansia dan penderita komorbid. Penyelesaian vaksinasi pada kelompok rentan diperlukan lantaran mereka sangat berisiko terinfeksi Covid-19 bergejala berat.

"Dengan demikian, kita bisa katakan bahwa penting vaksinasi ini kita selesaikan, paling tidak 100 persen pada populasi yang rentan," ucap Budiman dalam talkshow "Mengapa Booster Masih Diperlukan?", Senin (19/9/2022).

Baca juga: Akhir Pandemi Disebut di Depan Mata, Vaksin Dalam Negeri Tetap Diproduksi

Adapun hingga Minggu (18/9/2022) pukul 18.26 WIB, vaksinasi lansia dosis 1 mencapai 85,19 persen, dosis kedua mencapai 68,88 persen, dan vaksinasi dosis ketiga baru menyentuh 30,70 persen.

Target vaksinasi lansia sendiri dipatok menyasar 21.553.118 orang.

Sementara itu, vaksinasi dosis 1 untuk masyarakat rentan dan umum sebesar 82,85 persen, dosis 2 sebesar 68,45 persen, dan dosis 3 mencapai 30,80 persen.

Baca juga: Ajak Orangtua Vaksinasi PCV untuk Anak, Kadinkes DKI: Harus Beri Hak Sehat kepada Putra-Putri

Budiman menuturkan, vaksinasi hingga dosis lengkap meminimalkan kematian akibat Covid-19. Tercatat sampai Minggu (18/9/2022), angka kematian akibat Covid-19 menembus total 157.892.

"Kita lihat efek kematian pada populasi yang lansia, rentan, dan ada komorbid relatif lebih tinggi. Dan bisa dikatakan sangat signifikan pada mereka yang divaksin dengan mereka yang tidak divaksin," ucap Budiman.

"Bahkan kalau vaksinasinya sudah lengkap atau vaksinasi baru 1-2 (dosis), itu semakin sering divaksin, kelihatan bahwa angka kematiannya jadi berkurang," tambahnya lagi.

Baca juga: Penonton Synchronize Festival 2022 Wajib Vaksin Booster

Lebih lanjut Budiman menyebutkan, vaksin Covid-19 memang tidak bisa menjamin seseorang bebas dari infeksi Covid-19. Namun, dengan vaksin, virus yang masuk ke dalam tubuh akan lebih mudah hilang.

Artinya, kata Budiman, tubuh akan lebih cepat membuat sistem kekebalan saat virus menyerang.

"Jadi (karena vaksin), (tubuh) sudah disiapkan untuk menghadapi virus yang masuk. Apakah tubuh masih bisa produksi virus pada saat kita terinfeksi? Jawabannya iya, tapi dengan cepat membuat virus tersebut hilang," bebernya.

Baca juga: Bantahan Luhut terhadap Tuduhan Bjorka bahwa Dirinya Baru Dua Kali Vaksin

Di sisi lain, vaksinasi terhadap masyarakat di luar kelompok rentan dan lansia pun akan membantu mengurangi sumber penularan.

Sebagai informasi, cakupan vaksinasi dosis 1 di Indonesia sudah mencapai 87,07 persen, dosis 2 sebesar 72,84 persen, dosis 3 sebesar 26,68 persen, dan dosis 4 menembus 37,44 persen dari target sasaran vaksinasi.

"Populasi rentan jelas harus dilindungi. Di sisi lain kita yang tidak masuk populasi rentan, kalau kita divaksin dan menyelesaikan dosis yang diharuskan untuk kita, maka kita akan lebih kecil kemungkinan untuk bisa menularkan virus," sebut Budiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com