Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sukseskan Ekonomi Biru, Kementerian KP Gandeng JICA Optimalkan Program Marikultur Berbasis Data

Kompas.com - 18/09/2022, 19:06 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) terus berupaya meningkatkan produksi perikanan berkelanjutan untuk mewujudkan implementasi program ekonomi biru di Indonesia.

Paling baru, Kementerian KP bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk mengoptimalkan program Optimizing Mariculture Based on Big Data with Decision Support System (DSS).

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian KP, I Nyoman Radiarta mengungkapkan, pihaknya telah berkolaborasi dengan JICA untuk program tersebut di Indonesia sejak 2017. Dalam waktu dekat, kolaborasi akan berakhir.

Kerja sama tersebut bertujuan melakukan pemantauan kondisi lingkungan dan sosial ekonomi budi daya laut berbasis sistem informasi dan membangun DSS berbasis big data.

Beberapa cakupannya, meliputi sistem peringatan dini, pemilihan lokasi, daya dukung kawasan, dan sosial ekonomi. Semuanya dilakukan untuk membangun perikanan budi daya laut di Indonesia.

“Semua produk dari kerja sama ini akan bermanfaat untuk meningkatkan dan mempromosikan pengelolaan perikanan tangkap dan budi daya laut yang berkelanjutan di Indonesia, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang,” ujar Nyoman, dikutip dari keterangan persnya, Minggu (18/9/2022).

Baca juga: Kementerian KP Gandeng Jeju National University Tingkatkan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

Dia mengatakan itu saat membuka acara Joint Cooperation Committee (JCC) dan evaluasi akhir bagi proyek Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS) Mariculture di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

“Hal yang paling penting, produk-produk kerja sama ini dapat digunakan untuk mendukung visi dan program strategis Kementerian KP,” terangnya.

Ia mencontohkan, DSS Real Time Environment and On Farm, Harmful Algae Blooms (HABs) Early Warning, dan Online Education System dapat digunakan untuk mendukung program prioritas Kementerian KP, seperti Kampung Perikanan Budi Daya dan program prioritas BRSDM Smart Fisheries Village.

“Program-program tersebut seluruhnya berbasis pada Ekonomi Biru,” ungkapnya.

Nyoman mengatakan, proyek kerja sama tersebut telah mencapai hampir semua keluaran yang direncanakan.

Baca juga: Bersama Kemenkop dan UKM, Kementerian KP Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa lewat SMART Fisheries Village

Keluaran tersebut, seperti pengembangan beberapa DSS, termasuk sistem digitalisasi data on farm melalui MICT-G, penampil data pemantauan lingkungan budi daya laut secara real time, serta smart dashboard untuk penangkapan ikan untuk memperkirakan stok ikan.

Kemudian ada pengawasan dan fishing ground serta sistem peringatan dini untuk pertumbuhan alga berbahaya, sistem pendidikan dan pelatihan online untuk pembudidaya ikan, teknisi, dan peneliti melalui EL-MARC, serta berbagai publikasi di jurnal dan konferensi internasional.

"Kegunaan dari output ini pada masa depan akan tergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan bertanggung jawab dalam menjalankan sistem dan terus meningkatkannya,” ungkapnya.

Lebih dari itu, Kementerian KP juga melakukan langkah penting dengan mengintegrasikan sistem DSS yang dikembangkan melalui proyek tersebut ke dalam sistem data dan informasi Kementerian KP.

Halaman:


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com