JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut telah mengirimkan 1.261 notifikasi atau pemberitahuan kepada kementerian dan lembaga yang teridentifikasi mengalami upaya mencurigakan untuk menginfeksi keamanan siber.
Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan notifikasi yang dikirimkan BSSN merupakan hal yang sangat penting sebagai bagian dari early warning system atau sistem peringatan dini.
“Notifikasi kerentanan berfungsi sebagai bentuk preventif (pencegahan) terhadap kemungkinan insiden (serangan) siber yang disebabkan adanya celah kerentanan terkini,” kata Ariandi kepada Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).
Dikutip dari Kompas.id, sepanjang 2022, BSSN telah mengirimkan 1.261 notifikasi kepada kementerian dan lembaga yang teridentifikasi
Notifikasi paling banyak dikirim ke sektor administrasi pemerintahan, yakni 761 pemberitahuan dan sektor pendidikan 345 notifikasi.
Baca juga: 3 Kejanggalan Perburuan Bjorka: Penangkapan Penjual Es hingga Ancaman Orang Korem
Ariandi menjelaskan, notifikasi insiden merupakan bentuk respon BSSN terhadap indikasi insiden yang terjadi pada suatu sistem elektronik.
Dalam setiap notifkasinya, BSSN mengirimkan dua jenis pemberitahuan, yakni notifikasi kerentanan dan notifikasi insiden.
Notifikasi kerentanan merupakan pemberitahuan yang dikirimkan oleh National Security Operation Center (NSOC) atau Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional berdasarkan temuan kerentanan terkini atau biasa dikenal dengan Common Vulnerability Exposure (CVE).
Sedangkan notifikasi insiden yaitu notifikasi spesifik kepada stakeholder yang diindikasikan mengalami insiden siber.
“Beberapa hal yang disampaikan dalam notifikasi tersebut diantaranya nama atau jenis insiden, sistem elektronik yang terdampak, analisis insiden, rekomendasi keamanan, hingga panduan mitigasi insiden,” ujar Ariandi.
Baca juga: Saat Pemuda di Madiun Jadi Tersangka Terkait Hacker Bjorka, Diduga Membantu dan Tidak Ditahan
Ariandi menegaskan keamanan siber pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan, baik penyelenggara negara, pelaku usaha, akademisi, maupun masyarakat.
Ia mengatakan BSSN sebagai institusi yang melaksanakan tugas pemerintah di bidang keamanan siber, tidak bisa berjalan sendiri.
Menurutnya, BSSN tetap membutuhkan kolaborasi seluruh stakeholder dalam mengamankan ruang siber nasional.
“BSSN menyampaikan notifikasi kepada stakeholder yang diharapkan dapat ditindaklanjuti untuk memastikan sistem elektroniknya dapat beroperasi sebagaimana mestinya,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.