Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga King Maker Turun Gunung, Mungkinkah Duet Anies-AHY Terwujud?

Kompas.com - 18/09/2022, 07:32 WIB
Irfan Kamil,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duet antara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang terjadi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Bahkan, jika duet antara Anies yang menjadi calon presiden (capres) dan AHY menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 itu terwujud, tiga politikus senior berpengaruh dinilai bakal mendukung.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpendapat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla, dan Surya Paloh bisa menjadi tokoh yang akan mendukung keduanya dalam Pilpres 2024 mendatang.

“Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ayah biologis dan ideologis AHY, Jusuf Kalla sebagai mentor politik Anies, dan Surya Paloh sebagai king maker,” ujar Umam kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Masuk Radar Daftar Capres Demokrat, Anies: Saya Tinggal Sebulan Lagi, Sabar Dong

Umam menilai, Anies-AHY punya dukungan dari partai politik (parpol) yang cukup kuat. Kondisi itu dapat tercipta jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, serta Partai Demokrat jadi membentuk koalisi.

Jumlah total kursi Parlemen yang dimiliki ketiga parpol ketika membentuk koalisi akan menjadi yang terbesar dengan persentase 28,50 persen.

“Nasdem 59 kursi, Demokrat dengan 54 kursi, dan PKS yang punya 50 kursi. Artinya, pasangan Anies-AHY bisa memiliki bakal mesin politik yang prima dan kompetitif dalam pertarungan Pilpres 2024,” kata Umam.

Di sisi lain, Umam memandang Partai Demokrat hampir pasti melirik Anies untuk menemani AHY dalam Pilpres mendatang. Sebab, partai berlambang mercy itu dinilai ingin mencari sosok yang merepresentasikan perubahan dan perbaikan.

Baca juga: Soal Skenario Duet Anies-AHY, PKS: Infonya Ada, tapi Belum Final

Semangat itu, menurut Umam, tak mungkin dipilih dari figur yang dekat dengan rezim kekuasaan atau menjadi kubu politik Presiden Joko Widodo.

“Sudah jamak diketahui Anies merupakan tokoh yang dianggap berbeda dari arus besar kekuasaan Istana saat ini,” ujar dia.

Demokrat terbuka untuk Anies

Di sisi lain, Partai Demokrat menyatakan telah membuka kemungkinan mengusung Anies Baswedan dan AHY dalam Pilpres 2024 nanti.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, selama ini komunikasi antara kedua tokoh itu juga telah berjalan baik dengan baik.

“Mereka juga punya hubungan baik, kemudian ternyata masyarakat banyak yang mendukung, ya kenapa tidak?” tutur Herzaky pada wartawan, Rabu (14/9/2022).

Selain itu, keduanya kerap disandingkan oleh sejumlah lembaga survei dan menjadi perbincangan publik. Kondisi ini, menurut Herzaky, memungkinkan Anies-AHY diusulkan oleh para kader dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat untuk menjadi capres dan cawapres.

Baca juga: Jika Terwujud, Duet Anies-AHY Bakal Didukung 3 Politikus Senior Berpengaruh

“Apalagi masyarakat menyampaikan mengenai Anies-AHY beredar di mana-mana dan hasil survei sangat-sangat baik dan aspirasi cukup kuat,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com