JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Buruh bersama sejumlah konfederasi buruh akan menggelar demonstrasi serempak di 34 provinsi di Indonesia.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi tersebut akan menyuarakan tiga tuntutan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Aksi akan dilakukan di tingkat nasional serempak di 34 provinsi pada tanggal 4 Oktober 2022," kata Said dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/9/2022).
Baca juga: Peringati Setahun Kemenangan atas Gugatan Hak Udara Bersih, Koalisi Ibu Kota Demo di Balai Kota DKI
Said mengatakan, peserta aksi akan terdiri dari puluhan ribu buruh petani, nelayan, guru honorer, pekerja rumah tangga, hingga pekerja informal.
Aksi akan tersebar di berbagai wilayah di 34 provinsi. Menurut dia, untuk aksi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) akan dipusatkan di Istana Merdeka, Jakarta.
"Untuk di Istana aksi akan diikuti kurang lebih 5.000 sampai 7.000 orang se-Jabodetabek. Aksi ini diorganisasir oleh Partai Buruh dan elemen-elemen kelas pekerja yang ada di dalamnya," ucap dia,
Adapun tiga tuntutan yang disampaikan yaknia menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menolak Undang-Undang Cipta Kerja, dan meminta kenaikan upah minimum di tahun 2023 sebesar 13 persen.
Said menilai, saat ini harga minyak dunia sudah turun, sehingga Presiden RI Joko Widodo sedianya kembali menurunkan harga BBM.
"Dengan turunnya harga minyak dunia menuju level 80-an dollar per barel, tidak ada alasan untuk tetap mempertahankan kenaikan harga minyak," kata dia.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Minta Bertemu Presiden Jokowi
Selain itu, menurut Said, daya beli masyarakat kelas pekerja saat ini menurun.
Menurut dia, bantuan dari pemerintah, seperti BLT tidak berdampak besar ke masyarakat pekerja kelas menengah ke bawah.
"BLT yang 150.000 atau 600.000 per empat bulan itu hanya gula-gula dan tidak ada manfaat," kata dia.
Said mengatakan, jika pemerintah mengabaikan aksi serentak yang digelar pada 4 Oktober 2022, para peserta aksi akan melakukan mogok nasional di akhir November atau awal Desember mendatang.
Menurut dia, sebanyak 3 juga hingga 5 juta massa buruh akan turun ke jalan melakukan aksi.
"(Jika aksi 4 Oktober) tidak digubris pemerintah. Bisa dipastikan pada akhir November atau awal Desamber 2022 Partai Buruh bersama 60 konferedrasi serikat buruh tingkat nasional, serikat petani Indonesia akan menggelar mogok nasional, stop produksi," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.