Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/09/2022, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Buruh bersama sejumlah konfederasi buruh akan menggelar demonstrasi serempak di 34 provinsi di Indonesia.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi tersebut akan menyuarakan tiga tuntutan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Aksi akan dilakukan di tingkat nasional serempak di 34 provinsi pada tanggal 4 Oktober 2022," kata Said dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/9/2022).

Baca juga: Peringati Setahun Kemenangan atas Gugatan Hak Udara Bersih, Koalisi Ibu Kota Demo di Balai Kota DKI

Said mengatakan, peserta aksi akan terdiri dari puluhan ribu buruh petani, nelayan, guru honorer, pekerja rumah tangga, hingga pekerja informal.

Aksi akan tersebar di berbagai wilayah di 34 provinsi. Menurut dia, untuk aksi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) akan dipusatkan di Istana Merdeka, Jakarta.

"Untuk di Istana aksi akan diikuti kurang lebih 5.000 sampai 7.000 orang se-Jabodetabek. Aksi ini diorganisasir oleh Partai Buruh dan elemen-elemen kelas pekerja yang ada di dalamnya," ucap dia,

Adapun tiga tuntutan yang disampaikan yaknia menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menolak Undang-Undang Cipta Kerja, dan meminta kenaikan upah minimum di tahun 2023 sebesar 13 persen.

Said menilai, saat ini harga minyak dunia sudah turun, sehingga Presiden RI Joko Widodo sedianya kembali menurunkan harga BBM.

"Dengan turunnya harga minyak dunia menuju level 80-an dollar per barel, tidak ada alasan untuk tetap mempertahankan kenaikan harga minyak," kata dia.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Minta Bertemu Presiden Jokowi

Selain itu, menurut Said, daya beli masyarakat kelas pekerja saat ini menurun.

Menurut dia, bantuan dari pemerintah, seperti BLT tidak berdampak besar ke masyarakat pekerja kelas menengah ke bawah.

"BLT yang 150.000 atau 600.000 per empat bulan itu hanya gula-gula dan tidak ada manfaat," kata dia.

Said mengatakan, jika pemerintah mengabaikan aksi serentak yang digelar pada 4 Oktober 2022, para peserta aksi akan melakukan mogok nasional di akhir November atau awal Desember mendatang.

Menurut dia, sebanyak 3 juga hingga 5 juta massa buruh akan turun ke jalan melakukan aksi.

"(Jika aksi 4 Oktober) tidak digubris pemerintah. Bisa dipastikan pada akhir November atau awal Desamber 2022 Partai Buruh bersama 60 konferedrasi serikat buruh tingkat nasional, serikat petani Indonesia akan menggelar mogok nasional, stop produksi," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Belajar Dari Kasus Haris-Fatia, Undang-Undang Belum Lindungi Para Pembela HAM

Belajar Dari Kasus Haris-Fatia, Undang-Undang Belum Lindungi Para Pembela HAM

Nasional
Ungkap Kondisi Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Panglima TNI: Sebenarnya Kondusif, Hanya Saja...

Ungkap Kondisi Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Panglima TNI: Sebenarnya Kondusif, Hanya Saja...

Nasional
Sudirman Said Sebut Tokoh NU Layak Jadi Cawapres Anies, tapi...

Sudirman Said Sebut Tokoh NU Layak Jadi Cawapres Anies, tapi...

Nasional
Budi Gunawan Puja-puji Prabowo, Kontras Ingatkan Lagi Kasus Penculikan Aktivis

Budi Gunawan Puja-puji Prabowo, Kontras Ingatkan Lagi Kasus Penculikan Aktivis

Nasional
Soal Laporan terhadap Sugeng IPW Diproses Bareskrim, Aspri Wamenkumham: Masyarakat Akan Lihat Sendiri Mana yang Benar

Soal Laporan terhadap Sugeng IPW Diproses Bareskrim, Aspri Wamenkumham: Masyarakat Akan Lihat Sendiri Mana yang Benar

Nasional
Pengesahan UU Cipta Kerja Disahkan, Pimpinan DPR Sarankan Publik Tempuh Jalur MK

Pengesahan UU Cipta Kerja Disahkan, Pimpinan DPR Sarankan Publik Tempuh Jalur MK

Nasional
Isi Lengkap Piagam Kerja Sama Koalisi Pengusung Anies Baswedan

Isi Lengkap Piagam Kerja Sama Koalisi Pengusung Anies Baswedan

Nasional
Minta Kesyahduan Ramadhan Dijaga, Jusuf Kalla: Suara 'Speaker' Masjid Jangan Tabrakan

Minta Kesyahduan Ramadhan Dijaga, Jusuf Kalla: Suara "Speaker" Masjid Jangan Tabrakan

Nasional
Puan dan Jokowi Bertemu, Sekjen PDI-P: Pastikan Pemilu 2024 Terlaksana Tepat Waktu

Puan dan Jokowi Bertemu, Sekjen PDI-P: Pastikan Pemilu 2024 Terlaksana Tepat Waktu

Nasional
Soal Minum Oralit saat Sahur, Kemenkes: Tidak Perlu 'Panic Buying', Tak Dibutuhkan jika Tak Dehidrasi

Soal Minum Oralit saat Sahur, Kemenkes: Tidak Perlu "Panic Buying", Tak Dibutuhkan jika Tak Dehidrasi

Nasional
Sebut Banyak Pujian untuk Prabowo, Gerindra Minta Kadernya Tak Terlena

Sebut Banyak Pujian untuk Prabowo, Gerindra Minta Kadernya Tak Terlena

Nasional
Bawaslu Waspadai Potensi Pemilih Ganda dalam Penyusunan DPS

Bawaslu Waspadai Potensi Pemilih Ganda dalam Penyusunan DPS

Nasional
Menhub: 22 Persen Pemudik Diperkirakan Pakai Mobil Pribadi, Penumpukan di Cipali dan Merak

Menhub: 22 Persen Pemudik Diperkirakan Pakai Mobil Pribadi, Penumpukan di Cipali dan Merak

Nasional
Tingkat Kecelakaan Paling Tinggi, Menhub Imbau Pemudik Tak Pakai Motor

Tingkat Kecelakaan Paling Tinggi, Menhub Imbau Pemudik Tak Pakai Motor

Nasional
UPDATE 24 Maret 2023: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 74,51 Persen, Ketiga 37,79 Persen

UPDATE 24 Maret 2023: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 74,51 Persen, Ketiga 37,79 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke