Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeju Air-Pemprov Sulut Teken MoU, Megawati: Pariwisata Indonesia Menarik bagi Warga Korsel

Kompas.com - 17/09/2022, 10:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menilai, pariwisata Indonesia menarik bagi masyarakat Korea Selatan.

Hal ini ia sampaikan setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan maskapai Korea Selatan, Jeju Air, terkait pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, di Seoul, Jumat (16/9/2022).

"Penandatanganan nota kesepahaman Jeju Air dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara adalah bukti bahwa pariwisata Indonesia menarik bagi masyarakat Korsel," kata Megawati, dikutip dari siaran pers, Sabtu (17/9/2022).

Baca juga: Megawati Jajaki Diplomasi dengan Jeju soal Perdagangan hingga Pariwisata

"Melalui perjanjian yang bersifat win win ini, terbuka pintu kesempatan yang lebih luas untuk kolaborasi antara pelaku industri wisata dan kreatif antara kedua negara," ujar dia.

Adapun penandatanganan nota kesepemahaman ini akan ditindaklanjuti dengan pembukaan rute dari beberapa bandara udara di Krosel ke Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado sebelum akhir 2022.

Hal ini dilakukan menjelang peringatan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia-Korsel pada 2023 mendatang.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey berharap hal ini dapat meningkatkan jumlah turis yang berkunjung.

Ia menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19, turis asal Korsel merupakan salah satu yang terbanyak berkunjung ke provinsi beribu kota Manado tersebut.

Baca juga: Megawati Bawa Pesan Ideologi Pancasila di Jeju Forum

Sementara itu, CEO Jeju Air E Baek Kim menyatakan, wisata alam Indonesia, khususnya di Sulut, sangat dikenal oleh masyarakat Korsel.

Sejauh ini, kata dia hanya, ada 23 kali penerbangan oleh maskapai Korsel ke Indonesia.

Dengan perjanjian ini, Jeju Air pun mengupayakan pembukaan rute ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bali, Lombok, Yogyakarta, dan Jakarta.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistiyanto menambahkan, nota kesepahaman ini tidak hanya membuka pintu penerbangan bagi masyarakat Korsel yang ingin berwisata ke Sulut.

Sebaliknya, masyarakat Sulut, khususnya pelaku industri pariwisata dan kreatif, dapat mengakses pasar Korsel, termasuk mempelajari hallyu atau budaya Korsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com