Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Kader Maju di Pilpres 2024, AHY: Mohon Doa Restu dan Dukungan

Kompas.com - 16/09/2022, 05:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta doa restu dan dukungan dari para kader Partai Demokrat dalam kontestasi Pilpres 2024.

Hal itu diutarakan saat para kader mendorongnya maju menjadi Capres pada tahun 2024.

Namun, hingga Kamis (15/9/2022) malam, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat belum mengumumkan siapa nama Capres dan Cawapres yang akan diusung.

"Terima kasih, semua saya catat dan saya jadikan amanah. Kalau tadi ada kata-kata diserahkan kepada saya, saya mohon doa restu dan dukungan dari semua untuk kita mendapatkan peluang sejarah itu," kata AHY dalam Rapimnas hari ke-1 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Hadir di Rapimnas Demokrat, SBY: Saya Sudah Pensiun, yang Muda Saja

AHY mengungkapkan, permintaan para kader partai termasuk soal pencalonan diri sebagai Capres merupakan semangat dan harapan dari seluruh kader.

Hal ini, menurut AHY, sangat bisa diterima sebagai masukan dalam internal partai.

"Saya dengar tadi adalah harapan kader, termasuk para ketua DPD, ketua DPC yang menyerahkan harapan dan amanah kepada saya untuk juga berikhtiar untuk juga menjadi bagian dalam kontestasi pemilihan presiden di tahun 2024," ucap AHY.

Kendati begitu, ia mengingatkan, dalam realitas politik di Indonesia, Demokrat perlu membangun kebersamaan dengan partai-partai politik lain dengan cara berkoalisi.

"Dengan koalisi Insya Allah juga bisa terbangun, karena itulah satu-satunya jalan kita bisa berlayar dan tiba di tujuan pada tahun 2024 nanti," ujarnya.

Baca juga: Rapimnas Demokrat Dukung AHY Maju dalam Pilpres 2024

Lebih lanjut, AHY memberikan dukungan moril kepada kader yang disingkat menjadi 7K, yaitu kepemimpinan, kerja keras, keberanian, kecepatan, ketegasan, kesetiaan, dan kekompakan.

Terkait kepemimpinan, AHY menyebut para kader yang hadir adalah pemimpin. Ia lantas meminta kader untuk menjadi pemimpin yang memiliki integritas.

Sebab, ia ingin kader Demokrat mampu menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh partai, baik strukturnya, anggota legislatif, maupun jaringan yang lain.

"Dengan 7K itu saya punya keyakinan, kita punya optimisme, Demokrat bisa ada di depan, Demokrat motor perubahan. Tentu perubahan untuk sesuatu yang lebih baik lagi bagi negeri ini," kata AHY.

Baca juga: Sindir Pemerintahan Jokowi, AHY: Dulu Dihina-hina BLT Kita

Sebagai informasi, Partai Demokrat tengah menggelar Rapimnas yang berlangsung hingga Jumat (16/9/2022).

Ada tiga agenda besar yang dibahas dalam Rapimnas, yakni soal kondisi masyarakat, masukan penentuan koalisi dan figur capres-cawapres, dan strategi pemenangan Pemilu 2024.

Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra mengatakan, Rapimnas adalah rapat aspirasi.

Oleh karenanya, semua keputusan maupun aspirasi yang tertuang dalam Rapimnas bakal dibawa ke Majelis Tinggi Partai (MTP), termasuk nama-nama yang bakal diusung Partai Demokrat.

"Rapimnas ini perlu karena Ketua Umum ingin tahu masukan pimpinan partai di seluruh Inonesia. Lalu, akan dibawa ke MTP. Sebab, kita belum tahu siapa yang mau kita usung, partai mana kita akan koalisi," kata Herzaky di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Sebut Pembangunan Infrastruktur Hanya Teruskan Inisiatif SBY, AHY: Tinggal Gunting Pita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com