Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Ngotot Mau Jadi Cawapres: Kalau Enggak, Ngapain Koalisi!

Kompas.com - 13/09/2022, 16:50 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ngotot ingin tetap menjadi calon wakil presiden (cawapres) meski ada partai lain bergabung dengan koalisi Gerindra-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Awalnya, Cak Imin berbicara mengenai potensi partai politik lain bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.

Menurutnya, dirinya dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah sepakat agar koalisi mereka terbuka terhadap partai lain.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo, Anies, dan Ganjar Teratas, PKB: Itu Aja, Muter-muter

"Saya sama Pak Prabowo bersepakat kita membuka diri untuk berkomunikasi dan mengajak partai lain," ujar Cak Imin saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).

Cak Imin menjelaskan, PKB kemungkinan besar akan bertemu dengan PDI-P dalam waktu dekat.

Hanya, Cak Imin dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani masih mencari waktu yang tepat untuk bertemu.

Baca juga: Komit Tak Ganggu Koalisi Gerindra-PKB, PDI-P: Kami Tak Mau Sendirian

"Mbak Puan yang minta ketemu saya. Nah nunggu dia, cocok-cocokkan waktu. Saya bisa kapan, dia bisa kapan," tuturnya.

Cak Imin mengaku tidak tahu apakah PDI-P akan bergabung ke dalam koalisi Gerindra-PKB atau tidak. Namun, yang pasti, dirinya harus tetap menjadi calon wakil presiden di dalam koalisi tersebut.

"Ya kalau saya enggak di situ (cawapres), ya enggak usah koalisi. Ngapain," ucap Cak Imin.

Baca juga: Gerindra dan PDI-P Mesra, PKB Gigit Jari?

Dia pun berkelakar sambil pergi mengenai keinginannya juga menjadi Presiden Indonesia.

"Ya RI 1 harga mati lah," imbuhnya.

Untuk diketahui, Prabowo Subianto sendiri sudah mendeklarasikan dirinya maju sebagai calon presiden di Rapimnas Gerindra pada Agustus 2022.

Namun, Gerindra belum membocorkan siapa sosok cawapres yang akan menemani Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com