Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sandiaga Uno Mau Jadi Capres, Dasco: Bukan Gerindra yang Harus Memilih

Kompas.com - 09/09/2022, 15:14 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan, pihaknya menunggu keputusan Sandiaga Uno soal keinginan untuk menjadi calon presiden (capres).

Sebab, ada konsekuensi yang harus dijalani Sandiaga Uno jika tetap ingin mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kita sebagai orang yang sudah matang dalam berpolitik, tentunya kita akan tunggu aja pilihannya seperti apa. Bukan Gerindra yang harus memilih kan,” ujar Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (9/9/2022).

Ia menegaskan, semua kader Partai Gerindra telah memutuskan untuk mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai capres.

Baca juga: Sandiaga Uno Siap Jadi Capres 2024, tapi...

Selain itu, kata Dasco, tidak ada niat dari Partai Gerindra untuk mengusung figur lain sebagai bakal capres.

Di sisi lain, Dasco mengungkapkan, belum ada pertemuan antara Sandiaga Uno dan Prabowo.

“Setahu saya, kalau dengan Pak Prabowo belum ada (komunikasi) ya akhir-akhir ini,” katanya.

Dasco juga menyampaikan tidak ambil pusing dengan komunikasi politik yang dijalin Sandiaga Uno untuk mencapai keinginannya maju sebagai capres.

Namun, ia menegaskan bahwa tiket pemilihan presiden (pilpres) tidak akan diberikan oleh Partai Gerindra.

“Komunikasi-komunikasi yang lain silakan saja dilakukan, tapi saya pikir untuk pencapresan sudah final,” ujarnya.

Baca juga: Gerindra Sebut Sandiaga Uno Belum Komunikasi dengan Prabowo soal Keinginannya Nyapres

Diberitakan sebelumnya, Sandiaga Uno sempat menyatakan kesiapannya jika didukung untuk maju sebagai capres.

Hal itu diungkapkan Sandi pasca-pertemuan dengan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Yogyakarta, 30 Agustus 2022.

Pernyataan Sandiaga Uno itu mendapatkan resistensi dari Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Melalui keterangannya, Kamis (1/9/2022), Muzani meminta kader yang tak satu visi untuk menjadikan Prabowo sebagai presiden lebih baik hengkang dari Partai Gerindra.

“Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan,” ujarnya.

Baca juga: Wanti-wanti Sandiaga Soal Capres, Gerindra: Ingat Ada Konsekuensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com