JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko meminta agar penegakan aturan terkait kelautan tidak mempersulit nelayan dengan melakukan pemeriksaan berulang-ulang oleh aparat.
Moeldoko mengatakan, masih ada keluhan soal tumpang tindih dalam pemeriksaan dan penindakan kapal nelayan oleh aparat di laut, yang justru bisa menghambat sektor perikanan dan kegiatan nelayan
"Penegakan aturan memang harus jalan. Tapi jangan kemudian aparat di laut melakukan langkah-langkah sejenis dengan pemeriksaan dan penindakan secara berulang-ulang," Moeldoko pada rapat koordinasi terkait penindakan kapal nelayan di laut, Rabu (7/9/2022), dikutip dari siaran pers.
Baca juga: Moeldoko Sebut Subsidi Bisa Capai Rp 700 Triliun jika Harga BBM Tak Dinaikkan
Rapat ini dihadiri oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini, serta Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Laksamana Muda Adin Nurawaluddin.
Moeldoko menilai, menilai perlu ada sebuah sistem informasi terpadu yang terhubung dengan semua pemangku kepentingan dan stakeholder yang terlibat dalam penanganan keamanan laut.
Dengan demikian penindakan kapal nelayan di laut dapat ditangani secara tepat dan terukur, serta sumber daya alam tetap terjaga dari nelayan asing.
"Jangan persulit nelayan kita. Mereka sudah pusing dengan harga Solar jangan ditambah lagi bebannya," kata dia.
Baca juga: Soal Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Moeldoko: Masih Wait and See
Ia mengingatkan, nelayan merupakan stakeholder utama di sektor kelautan dan perikanan sehingga harus ada kebijakan konkret untuk menyejahterakan mereka.
"Mari kita bantu nelayan. Karena kalau nelayan enggak melaut mereka enggak bisa mendapatkan penghasilan, hidupnya tergantung jaminan sosial. Dan ini akan menjadi beban negara," ujar Moeldoko.
Sementara itu, Adin menyatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menyiapkan aplikasi SALMON (Sistem Aplikasi Lacak dan Monitor). mengawasi kapal nelayan di laut.
"Melalui aplikasi ini nantinya pemeriksaan kapal-kapal nelayan akan terdata secara online dan terintegrasi. Sehingga semua aparat bisa tahu kapan kapal diperiksa, oleh siapa dan lainnya. Ini sudah siap dan tinggal menunggu launching," kata Adin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.