Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdian Andi
Peneliti dan Dosen

Peneliti Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hukum (Puskapkum) | Pengajar di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Menjaga Akuntabilitas Derma Warga

Kompas.com - 06/09/2022, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA dan kedermawanan seperti koin mata uang, keduanya tak bisa dipisahkan. Lembaga internasional partikelir Charities Aid Foundation (CAF) mengungkapkan pada tahun 2020 lalu, Indonesia menduduki rangking pertama dalam indeks kedermawanan dunia (The Worldgiving Index/WGI).

Indikator dalam pemeringkatan ini terdiri tiga aspek, yakni donasi uang (donating money), membantu pihak lainnya (help stanger) serta kesiapan menjadi relawan (volunteering time).

Dari ketiga indikator tersebut, Indonesia menduduki rangking pertama di dua indikator sekaligus, yakni donasi uang dan kesiapan menjadi relawan.

Temuan tersebut mengonfirmasi tentang profil masyarakat Indonesia, sebagaimana disebut Mohammad Hatta dalam rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), bahwa kedaulatan rakyat Indonesia berakar dari pergaulan hidup yang bersifat kolektivisme (Yudi Latif, 2011).

Masyarakat Indonesia yang suka berderma, menolong dan empatik berjalin kelindan dengan layanan yang diberikan sejumlah pihak baik oleh individu maupun lembaga-lembaga yang memfasilitasi filantropi masyarakat Indonesia.

Apalagi, seiring berkembangnya media sosial melalui platform digital dalam satu dekade terakhir ini makin memudahkan mobilisasi donasi di tengah-tengah warga internet (internet citizen).

Seperti data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sepanjang tahun 2021 lalu mampu mengumpulkan dana zakat dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) mencapai Rp 14 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 33,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Begitu juga Dompet Dhuafa pada periode yang sama juga mengalami kenaikan sebesar 23,05 persen atau mampu menghimpun dana sebesar Rp 424 miliar.

Merujuk data dari laman Filantropi Indonesia, terdapat beragam core bussiness filantropi di Indonesia.

Mulai dari filantropi yang didirikan oleh figur, tokoh atau keluarga, filantropi yang berbasis korporasi, filantropi berbasis keagamaan, filantropi independen, serta filantropi yang didirikan perusahaan media massa (perusahaan pers).

Pada akhirnya, antara semangat kedermawanan masyarakat Indonesia di satu sisi dan berlimpahnya lembaga filantropi di sisi yang lain berada pada titik yang sepadan.

Karena itu, pengaturan pengelolaan dari hulu hingga hilir termasuk pengawasan pelaksanaan pengumpulan derma warga menjadi kebutuhan mendesak.

Aturan hulu-hilir

Pengelolaan filantropi yang akuntabel dan berintegritas tentu membutuhkan perangkat sistem yang kukuh. Karena dalam praktiknya tantangan filantropi di Indonesia saat ini kian kompleks.

Sejumlah persoalan yang muncul dalam pelaksanaan filantropi mulai dari mobilisasi hingga penyaluran dana dalam praktiknya menimbulkan masalah.

Pertama, kemudahan individu atau lembaga menggalang bantuan melalui fasilitas platform media sosial hingga melahirkan sisi paradoks berupa “pengemis daring”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com