JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan salah satu dari 2 partai politik yang berdiri di masa Orde Baru dan bertahan sampai saat ini.
PPP berdiri dari hasil peleburan atau fusi 4 partai politik, yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), serta Partai Muslim Indonesia (Parmusi).
Baca juga: Waketum PPP Sebut KIB Tetap Solid meski Suharso Monoarfa Tak Lagi Jabat Ketum
Kebijakan fusi itu diterapkan oleh rezim Orde Baru pada 1973 dengan alasan menyederhanakan sistem partai politik.
Sejumlah tokoh yang mempelopori pendirian PPP adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Idham Chalid, Ketua Umum Parmusi Mohammad Syafaat Mintaredja, Ketua Umum PSII Anwar Tjokroaminoto, Ketua Umum Perti Rusli Halil, dan Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di DPR Haji Mayskur.
Selama PPP berdiri tercatat ada 7 orang yang menjabat sebagai ketua umum. Berikut ini profil singkat ketua umum PPP dari masa ke masa:
Sebelum menjadi Ketua Umum PPP, Syafaat lebih dulu duduk di kursi pemerintahan di era Presiden Soeharto. Selama Juni 1968-September 1971, ia menjabat Menteri Penyelenggaraan Hubungan antara Pemerintah dengan MPR, DPR-GR, dan DPA.
Lalu, masih di era Soeharto, Syafaat ditunjuk sebagai menteri sosial selama September 1971-Maret 1978.
Jabatan Ketua Umum PPP diemban Syafaat selama 5 tahun yakni 5 Januari 1973 hingga 1978 Dia meninggal dunia pada 20 Oktober 1984 dalam usia 62 tahun.
Baca juga: Soal Pemecatan Suharso Monoarfa, Jokowi: Itu Urusan Internal, Biar Dirampungkan PPP
Terhitung sejak 1978, kursi ketua umum PPP diisi oleh Djaelani Naro atau lebih dikenal dengan John Naro. Sebelumnya, Naro merupakan wakil ketua DPR di era Presiden Soeharto.
Naro juga sempat menjadi wakil ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) selama 1988-1998.
Naro menjabat sebagai Ketua Umum PPP selama 2 periode yakni hingga 1989. Pada 28 Oktober 2000, Naro mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 71 tahun.
Ismail Hassan Metareum menjabat sebagai Ketua Umum PPP selama 9 tahun yakni 1989-1998. Sebelumnya, ia pernah menjabat ketua umun Himpunan Mahasiswa Islam pada 1957-1960.
Ia juga pendiri Partai Demokrasi Islam. Saat menjadi Ketua Umum PPP, Ismail juga menjabat wakil ketua MPR selama Oktober 1992-Oktober 1997.
Ismail tutup usia pada 2 April 2005 dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Baca juga: Soal Pemberhentian Suharso, Arsul Sebut demi Katrol Elektabilitas PPP
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.