Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar dan Ibu Rumah Tangga Paling Banyak Alami Kekerasan Seksual pada 2021

Kompas.com - 05/09/2022, 16:01 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) merilis sejumlah data kekerasan seksual yang didominasi dialami oleh pelajar dan ibu rumah tangga (IRT).

Data yang dirilis merupakan laporan tindak kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi pada Juli-Desember 2021.

Kepala Biro Data dan Informasi Kementerian PPPA Lies Rosdianty menjelaskan, dilihat dari profesi banyak pelajar dan ibu rumah tangga yang menjadi korban tindak kekerasan seksual.

"Kalau dilihat dari status pekerjaannya kategorinya memang agak bervariasi, tapi yang paling dominan adalah mereka yang berstatus pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga dibandingkan mereka yang bekerja dengan status sebagai PNS macam-macam," kata Lies dalam acara webinar, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Kementerian PPPA: Penyusunan Aturan Turunan UU TPKS Perlu Perhatikan Wilayah 3T

Lies menjelaskan, data yang diberikan Forum Pengada Layanan (FPL) melalui Titian Perempuan menunjukan jumlah laporan kekerasan terhadap pelajar dan mahasiswa sebanyak 197. Sedangkan IRT 168 atau tertinggi kedua.

Sementara itu, dari layanan Kementerian PPPA jumlah pelapor tertinggi adalah pelajar berjumlah 5.138 laporan dan ibu rumah tangga sebanyak 2.482 laporan.

Untuk laporan dari Komnas Perempuan, didapat angka 685 laporan dari pelajar mahasiswa, 321 karyawan swasta, dan 219 ibu rumah tangga.

Sedangkan untuk strata pendidikan, Lies menjelaskan pelapor tertinggi datang dari tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Ini kemungkinan disebabkan kemampuan pengetahuan mereka terhadap kekerasan berbasis gender cukup baik, sehingga mereka sadar untuk melaporkan apa yang dialaminya," kata Lies.

Baca juga: Meski Aturan Turunan Belum Terbit, Kementerian PPPA Tegaskan UU TPKS Sudah Bisa Diterapkan

Data dari Titian Perempuan FPL menyebut bahwa laporan dengan status pendidikan SMA sebanyak 243, SMP sejumlah 166, SD sebesar 150, dan Perguruan tinggi 137 laporan.

Sedangkan dari data Sintaspuan Komnas Perempuan mencatat laporan 987 tingkat SMA, 294 untuk Strata 1, dan SMP 196 laporan.

Temuan ini selaras dengan laporan yang diterima Kementerian PPPA dengan jumlah laporan 4.065 untuk jenjang SMA, disusul SMP 2.793, SD 2.046, dan Perguruan tinggi 1.052 laporan.

Terakhir terkait dengan jenis kekerasan tertinggi menurut PPPA adalah kekerasan seksual sebanyak 5.548 laporan, disusul kekerasan fisik 3.864, dan kekerasan psikis 3.846.

Sedangkan dari laporan Komnas Perempuan tertinggi yaitu kekerasan psikis 1.641, disusul kekerasan seksual 1.032 dan kekerasan fisik 516 laporan.

Kemudian dari FPL mencatat kekerasan psikis tertinggi 546 laporan, kekerasan seksual 327 dan kekerasan fisik 198.

Baca juga: Kementerian PPPA Dorong Polisi Tangkap Pelaku Kekerasan Seksual Anak di Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com