Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI Harap Vaksin HIV Hadir di Dunia dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 02/09/2022, 19:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas HIV/AIDS Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Endah Citraresmi, SpA(K) berharap vaksin untuk memerangi HIV bisa hadir di dunia internasional dalam waktu dekat.

Sebab sejak penelitian dilakukan 40 tahun lalu, belum ada vaksin yang efektif untuk memerangi HIV/AIDS.

Adapun harapan ini muncul karena adanya pengembangan dua vaksin Covid-19, Moderna dan Pfizer-BioNTech, yang terbukti efektif mengurangi risiko infeksi dan telah disetujui untuk digunakan oleh Food and Drug Administration.

Baca juga: IDAI: HIV Bisa Sebabkan Disabilitas pada Anak

Pelajaran yang didapat selama pengembangan vaksin Covid-19 tersebut dapat memacu upaya untuk mengembangkan vaksin HIV/AIDS.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada vaksin ini. Mudah-mudahan, karena namanya kemajuan teknologi itu bisa banget (membuat terobosan baru)," kata Endah dalam diskusi media di Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Endah mengakui, perkembangan baru ini tak lepas dari banyaknya terobosan pembuatan vaksin saat pandemi Covid-19. Pandemi seolah mengajarkan para pakar untuk mengembangkan vaksin yang belum tercipta, termasuk HIV.

Baca juga: IDAI: 90 Persen Kasus HIV Anak akibat Penularan dari Ibu ke Janin

Kendati begitu, dua vaksin yang telah disetujui ini perlu melalui uji coba penggunaan terlebih dahulu sebelum diedarkan.

"Karena yang namanya vaksin itu kan harus ada uji cobanya. Dan uji cobanya bukan dalam waktu yang singkat. Sehingga, kita masih belum bisa menikmati dalam waktu dekat," ucap Endah.

Lebih lanjut, Endah mengungkapkan, HIV/AIDS adalah infeksi yang bisa dikontrol dengan minum obat secara teratur. HIV pada anak juga bisa dideteksi dini dengan cara melakukan pemeriksaan HIV oleh ibu hamil maupun bayi yang baru lahir.

Sebab, sebanyak 90 persen kasus HIV yang terjadi pada anak mayoritas terjadi karena penularan dari ibu ke janin.

Baca juga: Ada Pria Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet, dan HIV Bersamaan, IDI: Imunitasnya Sudah Rendah

"Kalau kita bisa mendeteksi dini, anaknya tumbuh kembang, sehat. Kalau orang dewasa, orang dewasanya bisa bekerja, enggak ada masalah, hanya dengan meminum obat yang satu butir sekali sehari. Jadi dengan kemajuan teknologi, kita sudah banyak sekali kemajuan di bidang HIV," jelas Endah.

Sebelumnya dikutip dari Forbes, Konferensi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) Internasional ke-24 di Montreal, Kanada pada 29 Juli - 2 Agustus lalu, membicarakan soal 2 vaksin Covid-19 yang sudah disetujui untuk digunakan oleh Food and Drug Administration.

Pengembangan dua vaksin Covid-19 yang terbukti efektif itu bisa menjadi pelajaran untuk pembuatan vaksin HIV/AIDS.

Sejatinya, HIV/AIDS dan Covid-19 berbeda dalam banyak hal, mulai dari jenis virusnya, cara penularan, hingga penyakit akibat infeksi virus tersebut. Namun, perbedaan struktural dan biologis antara kedua virus tersebut telah memengaruhi kemampuan untuk mengembangkan vaksin yang efektif.

Baca juga: Kasus HIV di Palembang Tertinggi Se-Sumsel, Diikuti Banyuasin dan OKI

Dokter dari Human Vaccine Institute di Duke University, Barton Haynes mencatat, pendekatan pengembangan vaksin tradisional umumnya menggunakan protein untuk merangsang sistem kekebalan jauh lebih lambat dan mahal.

Namun, vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer - BioNTech menggunakan platform messenger RNA (mRNA). Pendekatan ini memiliki beberapa manfaat dibandingkan proses pengembangan vaksin yang lebih tradisional.

“Perjuangan selama 40 tahun telah menguntungkan bidang vaksin dalam banyak hal. Sekarang, mungkin, pelajaran dari Covid-19 akan berdampak pada pengembangan vaksin HIV,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com