Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Meninggal karena Pneumonia Misterius di Argentina, Epidemiolog: Hati-hati Longgarkan Prokes

Kompas.com - 02/09/2022, 14:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pneumonia misterius terdeteksi di Argentina. Pneumonia ini sudah menyebabkan tiga orang meninggal hingga Kamis (2/9/2022), waktu setempat.

Otoritas Kesehatan Argentina mengatakan, temuan kematian orang dengan pneumonia misterius sejauh ini terbatas pada satu klinik.

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, tingkat keparahan jenis pneumonia baru ini perlu pemeriksaan lanjutan.

Namun, munculnya pneumonia yang menyebabkan kematian perlu diwaspadai mengingat dunia semakin rentan dan rawan wabah. Untuk itu, pelonggaran protokol kesehatan harus diberlakukan secara hati-hati dan terukur.

Baca juga: Kali Pertama, Vaksin Pneumonia Pfizer Bisa Diberikan untuk Semua Usia

"Di tengah situasi dunia yang semakin rentan dan rawan wabah ini, pelonggaran itu harus dilakukan sangat hati-hati dan terukur, terutama dalam kaitannya proteksi public health seperti masalah perubahan perilaku memakai masker, cuci tangan, menghindari kerumunan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Dicky menjelaskan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan masih sangat efektif mencegah penyebaran wabah.

Penerapan protokol kesehatan ini menjadi langkah yang paling awal dan standar, selain Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tinggi maupun karantina wilayah (lockdown) yang menurunkan pertumbuhan ekonomi.

"Enggak mesti lockdown, enggak mesti PPKM level 3 dan 4 itu, (tapi memakai masker). Kita ini dalam situasi, ibaratnya dunia adalah tubuh manusia yang sudah kena sakit parah. Kalau mau kita pulih, ya jangan langsung segala dibolehkan (pelonggaran prokes)," imbau Dicky.

Selain protokol kesehatan, pemerintah harus terus mengakselerasi vaksinasi hingga dosis penguat (booster). Data per Kamis (1/9/2022), pukul 18.00 WIB, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 60.780.054 atau 25,90 persen.

Dicky bilang, situasi pandemi di dunia saat ini mengarah pada level yang lebih baik. Namun bukan berarti seluruh masyarakat bisa abai dengan penerapan protokol kesehatan mengingat penyakit zoonosis terus mengintai.

"Saya sarankan kepada PPKM tetap harus dijaga level 1, masker terus diberlakukan karena efektif, murah, dan mudah. Surveilance harus ditingkatkan, perkuat booster. Ini hal yang harus kita lakukan selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," jelas Dicky.

Sebelumnya diberitakan, pneumonia misterius muncul di Argentina. Akibat penyakit ini, tiga orang meninggal dunia. Tiga orang yang meninggal dunia karena pneumonia misterius di Argentina terdiri dari dua tenaga kesehatan dan seorang pasien.

Baca juga: 3 Orang Meninggal karena Pneumonia Misterius di Argentina, Ini Gejalanya

Mereka meninggal tidak bersamaan. Penderita pertama yakni seorang tenaga kesehatan di klinik meninggal pada Senin (29/8/2022). Korban kedua meninggal dua hari kemudian, dan yang terakhir adalah seorang wanita berusia 70 tahun yang telah dirawat di klinik untuk operasi.

Pihak berwenang sedang melakukan tes. Hasilnya sudah mengesampingkan Covid-19, flu, influenza tipe A dan influenza tipe B, penyakit bakteri legionella dan hantavirus yang disebarkan oleh hewan pengerat.

"Sembilan orang di provinsi Tucuman, Argentina barat laut menderita penyakit pernapasan misterius, termasuk delapan staf medis di klinik swasta,” kata Menteri kesehatan Tucuman Luis Medina Ruiz kepada wartawan, dikutip dari Kantor berita AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com