Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Cacar Monyet di Indonesia Varian Clade IIb, Cenderung Tak Bergejala atau Gejala Ringan

Kompas.com - 01/09/2022, 12:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman memastikan, jenis virus cacar monyet yang menyebar ke dunia, termasuk Indonesia adalah Clade IIb lineage B.1.

Jenis ini berasal dari Afrika Barat yang gejalanya lebih ringan dibanding jenis Afrika Tengah, Clade I atau Kongo, Basin Clade.

Penyebaran (outbreak) yang terjadi di dunia saat ini didominasi oleh varian Clade IIb. Adapun Clade IIb merupakan sub varian Clade II.

"Saat ini di dunia termasuk di Indonesia, di negara tetangga kita, yang tersebar umumnya Clade IIb yang menjadi dominan kasusnya. Nah, umumnya Clade IIB gejalanya secara umum hanya beberapa gejala atau enggak ada gejala," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Epidemiolog: Vaksin Cacar Monyet Bukan Solusi Tunggal Cegah Penularan

Dicky mengungkapkan, gejala yang umum akibat terinfeksi cacar monyet atau Clade IIb adalah demam, pembesaran kelenjar getah bening, dan muncul ruam atau lesi di permukaan kulit.

Gejala yang lebih parah dari varian ini biasanya terjadi jika sudah menimpa pemilik komorbid yang ditandai dengan pendarahan anus, diare, hingga infeksi di saluran kemih.

"Tapi secara umum, (varian) Clade IIb ini terjadi tanpa gejala. Clade I itu yang dikenal paling parah sebetulnya dengan angka kematian yang juga lebih tinggi," ucap Dicky.

Kendati begitu, Dicky mengingatkan, penderita cacar monyet tanpa gejala bukan berarti tidak menular. Varian ini tetap menular jika terjadi kontak langsung dengan penderita.

Dia menekankan, untuk meningkatkan pemeriksaan dan pelacakan (testing and tracing) demi mitigasi penularan.

Setelah itu, dilakukan upaya vaksinasi cincin atau vaksinasi terhadap orang yang memiliki kontak erat.

"Artinya tetap mitigasi dalam bentuk testing, isolasi karantina, kemudian vaksinasi cincin Karena kita harus mencegah supaya (cacar monyet) ini tidak menular ke kelompok berisiko tadi, populasi umum, apalagi kalau menularkan ke ibu hamil atau anak," sebut Dicky.

Baca juga: Sempat Suspek Cacar Monyet, Warga Lamongan Dinyatakan Negatif

Cacar monyet sudah masuk ke Indonesia sejak ditemukannya 1 kasus konfirmasi positif. Penderita adalah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan luar negeri ke negara-negara yang merebak cacar monyet.

Untuk mengantisipasi, Kemenkes sudah memesan 2.000 vaksin dari Bavarian Nordic, Denmark.

Selain vaksin, Indonesia juga dalam proses pemesanan obat Tecovirimat dari Amerika Serikat (AS) dan akan mendapat donasi Cidovovir dari Singapura.

Hal ini diungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2022).

"Dari vaksinasi kita sudah memesan vaksinnya 2.000 dosis dari Bavarian Nordic dibantu dengan KBRI Denmark, karena ini ada vaksin Monkeypox di sana," kata Budi dalam RDP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com