JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan, tokoh-tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi saat ini belum tentu dicalonkan sebagai calon presiden oleh partai politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Oleh karena itu, ia meminta organisasi pendukungnya untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan calon presiden yang akan didukung pada Pilpres 2024.
"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai, kalau mereka enggak mau gimana? Oleh sebab itu, sekali lagi, ojo kesusu, tidak usah tergesa gesa," kata Jokowi di acara Rapimnas Bravo Lima, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Bertemu Relawan di Istana, Jokowi Minta Tak Buru-buru Beri Dukungan untuk Pilpres 2024
Ia menegaskan, Undang-Undang Dasar 1945 mengatur bahwa calon presiden harus diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik.
Artinya, kata Jokowi, para relawan semestinya tidak menjatuhkan dukungan sejak dini.
"Misalnya kita dukung Pak Fachrul Razi, misalnya. Pertanyaan saya, yang nengajukan partai apa? Mengajukan pak Luhut, pertanyaan saya, partainya apa yang mengajukan?" ujar dia.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan bertemu relawan pendukungnya, Jokowi kerap mengingatkan agar mereka tidak terburu-buru menentukan dukungan pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Gubernur Lemhannas Beberkan Arahan Jokowi Terkait Reformasi TNI
Terkini, saat bertemu relawan Sapulidi di Surabaya, Minggu (21/8/2022) lalu, Jokowi kembali berpesan agar mereka tidak tergesa-gesa.
Mantan Wali Kota Solo ini menceritakan, banyak yang bertanya kepadanya mengenai sosok yang bakal didukungnya pada Pilpres 2024.
"Pak, niki dukung sinten nggih, Pak (Pak ini dukung siapa ya, Pak?)," ujar Jokowi.
Pertanyaan itu kemudian dijawab Jokowi dengan meminta relawan untuk tidak tergesa-gesa menentukan pilihan.
"Jangan terburu-buru, jangan tergesa-gesa. Ojo nganti keliru (jangan sampai salah)," ucapnya.
Baca juga: Jokowi Terima Relawan Plat K di Istana, Ini yang Dibahas
Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar relawannya rileks soal politik.
"Santai-santai mawon (saja) urusan politik," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.