Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan Kapolri, Anggota Komisi III Singgung Pernyataan Pengacara Brigadir J yang Mulai Terbukti

Kompas.com - 24/08/2022, 20:22 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dipo Nusantara berasumsi pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak, mendapat banyak informasi dari internal Polri.

Pasalnya, ia menilai, pernyataan Kamaruddin kerap terbukti dalam proses pengungkapan perkara kematian Brigadir J.

“Nyanyian pengacara keluarga Brigadir J selama ini yang kemudian satu per satu mulai terbukti,” tutur Dipo dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Pengacara Brigadir J Desak Polisi Tahan Putri Candrawathi

Hal itu, lanjut Dipo, membuat masyarakat percaya bahwa Kamaruddin mendapatkan informasi dari pihak internal Polri yang mendorong pengungkapan perkara secara transparan.

“Publik akhirnya menyimpulkan bahwa Kamaruddin tentu mendapat pasokan data dari internal Polri yang ingin kasus ini terungkap secara terang benderang,” papar dia.

Sebab, menurut dia, tak mungkin seorang pengacara bisa mendapatkan data yang hampir akurat tanpa bantuan pihak internal Polri.

“Tanpa pasokan data dari internal Polri rasanya cukup sulit bagi seorang pengacara untuk mengungkapkan data-data seperti nyanyian Kamaruddin Simanjuntak di berbagai televisi, media cetak dan online,” jelasnya.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Brigadir J Versi Anggota DPR Dipaparkan, Kapolri: Banyak yang Sesuai

Terakhir, ia mempertanyakan pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait jumlah anggota kepolisian yang terlibat dalam obstruction of justice atau upaya menghalangi penyidikan.

“Apakah masih terus berkembang atau sudah cukup dengan kasus yang terbukti sekarang ini? Apakah masih ada keterlibatan jenderal (polisi) bintang dua dan bintang tiga lainnya yang mem-backup di luar tiga jenderal yang diketahui selama ini,” ujarnya.

Diketahui, saat ini pihak kepolisian telah mencopot tiga jenderal polisi yang diduga terkait kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Ketiganya adalah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, mantan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan, serta mantan Karo Provos Divisi Propam Polri Brigjen Benny Ali.

Baca juga: Kapolri: Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi Terlalu Cepat Ambil Kesimpulan Kasus Brigadir J

Sambo telah ditetapkan sebagai satu dari empat tersangka lain pada perkara ini. Ia diduga menjadi perancang pembunuhan dan memerintahkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Saat ini, total kasus pembunuhan Brigadir J ini mencapai 5 orang. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, istri Ferdy Sambo yaitu Putri Candrawathi, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, dan asisten rumah tangga Sambo bernama Kuat Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com