Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Lukisan Jokowi Bawa Pistol, Ini Kata Sekjen PDI-P

Kompas.com - 23/08/2022, 19:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menghadiri pameran lukisan bertema "Freedom Of Harmony" yang digelar dalam rangka peringatan HUT ke-77 RI di Jakarta, Selasa, (23/8/2022).

Dari sejumlah lukisan, ada satu yang menarik perhatian para awak media, yaitu gambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memegang sebuah pistol di tangan kanannya.

Menurut Hasto, ada makna tersendiri dari lukisan yang berjudul "Bongkar" itu.

Baca juga: Megawati Sudah Serahkan Nama Kader PDI-P Calon Menpan-RB ke Jokowi

"Ya artinya ketegasan dari pak Jokowi. Ini dalam pandangan saya, itu diperlukan dan sangat penting di dalam menjaga ketertiban sosial, menegakan hukum," kata Hasto ditemui di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Selasa.

Dia berpandangan, lukisan tersebut bukan menggambarkan sosok Jokowi sebagai pemimpin yang otoriter.

Namun, para seniman hendak mengekspresikan sosok presiden yang tegas dan membangun tertib sosial melalui penegakan hukum.

Baca juga: 3 Instruksi Jokowi soal Temuan Cacar Monyet di Indonesia

"Dan itu kalau dalam filosofi wayang hasto broto, itu kan juga ada kalau seorang pemimpin itu kan juga bisa bertindak sebagai api. Dengan ketagasannya, untuk membereskan segala hal yang tidak baik di dalam masyarakat," tutur Hasto.

Sebagai informasi, lukisan itu dipatok seharga Rp 20 juta.

Lukisan ini dibuat oleh seniman rupa, Edi Markas. Dia membuat lukisan itu pada tahun ini.

Hasto menambahkan, dalam pameran ini juga dihadirkan sejumlah lukisan tentang kemerdekaan Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah lukisan bergambar Proklamator Kemerdekaan RI yaitu Presiden Pertama RI Soekarno. Kemudian ada pula lukisan bergambar Bung Tomo, hingga Fatmawati.

Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Bawah 6 Tahun

"Ya ini sebagai contoh dari para seniman berimajinasi tentang kemerdekaan Indonesia, tentang harapan kita merdeka, tentang berbagai peristiwa-peristiwa sejarah yang ditayangkan dalam lukisan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com