Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tarif TMII Jangan Mahal-mahal, Rakyat Harus Bisa Menikmati ...

Kompas.com - 23/08/2022, 12:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tidak memasang tarif mahal untuk harga tiket masuk ke tempat wisata itu.

Presiden menekankan, TMII harus bisa dinikmati masyarakat luas hingga wisatawan mancanegara.

"Saya titip pesan juga, tarifnya (TMII) jangan mahal-mahal, rakyat harus bisa tetep menikmati TMII ini," ujar Jokowi usai memberikan arahan kepada KADIN provinsi se-Indonesia di TMII, Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Jokowi pun mengungkapkan, pada Selasa dirinya sudah sempat berkeliling meninjau perkembangan proses renovasi TMII.

Baca juga: Pemerintah Gelar Festival Rhapsody of Archipelago Sekaligus Soft-Launching TMII Akhir Agustus 2022

Dia mengungkapkan, renovasi saat ini sudah mencapai 98 persen.

Sehingga dalam waktu dekat perbaikan dapat selesai secara tuntas dan TMII bisa kembali dibuka untuk warga.

Lebih lanjut presiden menjelaskan, TMII dibangun atas inisiatif Presiden ke-2 RI Soeharto dan Ibu Tien Soeharto.

Menurutnya saat itu pemerintah ingin menunjukkan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia yang tidak di miliki oleh negara lain.

"Dan sejak dibangun tahun 1975-an belum pernah dilakukan renovasi secara besar-besaran. Ini kita lakukan renovasi besar-besaran yang menghabiskan anggaran Rp 1,1 triliun," ungkap Jokowi.

"Dan kita harapkan setelah di renovasi ini menjadi TMII yang menjadi tujuan wisata masyarakat dan juga turis mancanegara," jelasnya.

Baca juga: Tengah Direnovasi, TMII Sudah Berusia Setengah Abad

Kepala negara juga menyoroti anjungan-anjungan provinsi yang berada di TMII.

Dia meminta agar para gubernur ikut memberi perhatian pada kondisi anjungan yang sudah mengalami kerusakan itu.

"Tadi juga saya lihat, muter-muter juga banyak yang sudah keropos, banyak yang sudah rusak. Saya sudah perintahkan juga agar seluruh provinsi dan gubernur agar segera direhab dan direnovasi ragar semuanya kelihatan baru," tegas Jokowi.

"Dan sebagian provinsi sudah mulai merenovasi dan membangun kita harapkan di akhir tahun ini semuanya selesai," katanya.

Baca juga: Arahan Presiden Jokowi, Pengelolaan TMII Menyesuaikan Kebutuhan Anak Muda

Terakhir, presiden meminta agar pengelola TMII lebih giat menggelar acara seni dan budaya di lokasi tersebut.

Presiden menyarankan agenda seni dan budaya dijadikan acara rutin setiap pekan hingga setiap bulan.

"Acara-acara yang berkaitan dengan seni, budaya, event-event itu dilakukan secara rutin baik setiap Minggu maupun setiap bulan di setiap anjungan maupun di panggung-panggung terbuka," kata Jokowi.

"Jadi ada kalender of event yang jelas menjadi sebuah tontonan yang baik rakyat terutama untuk anak-anak kita," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com