Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 17:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau anak sekolah, guru, dan para orang tua menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) saat pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa pandemi Covid-19.

Ketua Satgas Covid-19 IDAI Yogi Prawira menuturkan, penerapan protokol kesehatan (prokes) yang baik dan benar masih terbukti efektif mencegah berbagai penyakit infeksi tidak hanya Covid-19

Penerapan protokol kesehatan mampu menahan penyebaran virus infeksi yang lain selain Covid-19. Apalagi sudah ditemukan fakta adanya komplikasi Covid-19 pada anak berupa multisystem inflammatory syndrome in children associated with Covid-19 (MIS-C) dan longsor Covid-19.

"Perilaku hidup sehat yang sudah dibangun selama masa pandemi Covid-19 harus dipertahankan, karena tidak hanya mencegah infeksi covid-19 namun mencegah infeksi lainnya yang merupakan penyebab kematian anak terbesar di Indonesia," kata Yogi dalam Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka IDAI dan KPAI, di Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Satgas Covid-19 Laporkan Capaian Vaksinasi Covid-19 Dibanding Tahun Lalu

Yogi mengimbau semua pihak agar terus-menerus secara aktif menyuarakan pentingnya mematuhi protokol kesehatan dan disiplin untuk melanjutkan kebiasaan baik yang sudah terbentuk selama masa pandemi.

Di tempat umum termasuk di sekolah, semua orang di atas usia 2 tahun wajib menggunakan masker dengan cara yang benar, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak membuka masker pada situasi yang tidak dapat menjaga jarak.

Khusus di sekolah, warga sekolah perlu menjaga dan memperhatikan ventilasi dan aliran udara, menerapkan proses makan dan ibadah di sekolah yang aman, serta menerapkan pengelolaan kantin sekolah yang aman.

"Orang tua dan sekolah hendaknya berkomunikasi dalam memastikan keamanan, kesehatan, dan keselamatan anak, antara lain dengan melakukan testing pada anak dengan gejala Covid-19 dan patuh serta disiplin menjalankan prokes serta tidak membawa anak ke luar rumah atau sekolah apabila ada gejala demam, batuk, pilek, ataupun diare," ucap Yogi.

Baca juga: Kasus Positif dan Kematian akibat Covid-19 Meningkat, Masyarakat Diminta Ketatkan Protokol Kesehatan

Yogi mengungkapkan, gejala Covid-19 pada anak sangat bervariasi, tidak hanya menyerang sistem pernapasan, tapi juga bisa menyerang saluran cerna dan sistem lain.

Oleh karena itu saat anak menunjukkan gejala sakit, orang tua harus waspada dan memastikan apakah anak terinfeksi Covid-19 terutama dalam situasi di mana transmisi lokal sedang tidak terkendali.

Menurutnya, usaha bersama dari semua pihak dalam mengawal PTM aman dan mengakhiri pandemi membuat hak anak untuk memperoleh kesehatan maupun pendidikan terpenuhi, termasuk memberikan kesempatan belajar di rumah pada anak yang sedang sakit atau memiliki komorbid sehingga tidak menjalankan PTM.

"Kita tahu bahwa PTM itu bukan berarti kita berpura-pura bahwa Covid-19 itu tidak ada atau sudah terkendali. Tapi bersama kita menggunakan semua modalitas, semua daya upaya kita untuk melindungi diri kita sendiri, orang lain, dan tentunya orang-orang terkasih termasuk anak-anak Indonesia," tutur Yogi.

Baca juga: Jokowi: Protokol Kesehatan Perlu Digaungkan Kembali

Di sisi lain dia meminta pemerintah meningkatkan testing, tracing, dan treatment serta menampilkan data terkini kasus Covid-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan.

Kebijakan proses pembelajaran pun harus bertransformasi dan beradaptasi sesuai kebutuhan anak dengan mempertimbangkan aspek merdeka belajar.

Baca juga: Buka Purworejo Creatif Festival 2022, Bupati Imbau Pengunjung Patuhi Protokol Kesehatan

Dengan demikian, kata Yogi, penerapannya butuh data yang saat ini ada di daerah masing-masing, sehingga pemerintah orang tua dan pihak sekolah bisa bersikap fleksibel sesuai dengan transmisi lokal Covid-19 di daerahnya masing-masing.

"Selanjutnya seluruh pihak bekerja sama dengan orang tua atau wali anak melakukan berbagai mitigasi bersama dalam rangka mengurangi dampak negatif kehilangan belajar (learning loss) untuk masing-masing anak," sebut Yogi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Nasional
KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com