KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus menyosialisasikan konsep Smart Fisheries Village (SFV).
Sosialisasi tersebut salah satunya digencarkan Kementerian KP di forum regional Asia dan Pasifik.
SFV adalah program yang dikembangkan Kementerian KP untuk memperkuat kemandirian desa berbasis usaha perikanan.
Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, SFV merupakan praktik terbaik tentang cara menerapkan ekonomi biru menggunakan teknologi inovatif.
“SFV adalah tempat kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan inkubasi bisnis secara terpadu. Hal ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, komunitas pekerja, melestarikan lingkungan, dan menerapkan teknologi digital,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (18/8/2022).
Baca juga: Gandeng KNKT, UD Trucks Berikan Pelatihan bagi Pengemudi di GIIAS 2022
Pernyataan tersebut disampaikan Nyoman saat menjadi narasumber pada web seminar (Webinar) on Actions Towards More Sustainable Food System belum lama ini.
Ia mengungkapkan bahwa program SFV akan mengubah wajah kampung perikanan menjadi lebih berdaya saing.
Dengan SPV, kata Nyoman, kegiatan ekonomi di dalam kampung perikanan menjadi lebih beragam, seperti adanya spot wisata hingga produksi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Tujuan program ini antara lain untuk menggali dan mengembangkan desa perikanan menjadi lebih maju, modern, dan berkelanjutan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” ucapnya.
Terkait acara, Webinar on Actions Towards More Sustainable Food System diselenggarakan oleh The Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC) dan The National Science and Technology Development Agency (NSTDA) Thailand.
Baca juga: Songsong Blue Economy, Kementerian KP Siap Cetak SDM Produktif dan Bertalenta
Pada acara itu, Nyoman ditunjuk sebagai pembicara sesi I "Sustainable Blue Economy".
Ia secara khusus memaparkan studi kasus praktik terbaik penerapan ekonomi biru dengan teknologi inovatif untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Webinar tersebut merupakan bagian dari seri seminar Asia and the Pacific Regional Dialogue on Science and Technology for a Sustainable Food System.
Tujuan dari acara itu adalah untuk berbagi pengalaman serta peluang dan tantangan terkait pengurangan Food Loss and Waste (FLW). Hal ini guna mengatasi tantangan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan ekonomi biru berkelanjutan yang saling terkait.
Baca juga: KKP Terapkan 5 Strategi Ekonomi Biru, Maksimalkan Potensi Laut Indonesia
Pembangunan ekonomi biru
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.