Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Ma’ruf, Ph.D
Dosen Universitas Paramadina

Dosen Universitas Paramadina. Peneliti Pancasila dan Isu-Isu Kontemporer.
Direktur Real Thinkers Institute (RTI).

Menziarahi Pancasila, Husein dan Sukarno

Kompas.com - 15/08/2022, 12:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Husain adalah panji berkibar yang diusung oleh setiap orang yang menentang kesombongan di zamannya, di mana kekuasaan itu telah tenggelam dalam kelezatan dunia serta meninggalkan rakyatnya dalam penindasan dan kekejaman."

Itulah manifesto revolusi Sukarno, tertulis dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi, menegaskan ruh revolusi Pancasila.

Revolusi itu ada di bulan Muharram 61 H, tapi Revolusi bangsa Indonesia adalah kelanjutan tak terbantahkan dari Revolusi kebenaran Husein.

Revolusi batinya bahtera keluarga nabi (Li Khomsatun uthfii bihaa), jantungnya para imam wali songo. Prototype manusia Pancasila. Lima nilai sifat mulia, penegasi kemungkaran. Penyufi, adil, beradab, penyatu, penuh hikmah; imbang, halus, toleran dan rasional.

Muharram sedang di peringati seluruh dunia, tidak terkecuali di nusantara. Usianya sudah ratusan, bahkan ribuan.

Tepat 10 Muharram, 9 Agustus 2022 sudah lewat. Tapi Muharram belum habis. Segera masuk safar. Tepatnya 40 hari kemudian sejak 10 Muharram 1444, 17 september 2022, jutaan manusia di dunia memperingati Arbain.

Meski jejak peringatan ini adalah fakta budaya, banyak yang belum menerimanya sebagai fakta kebenaran. Jejak ini bukan milik satu mazhab dan agama tertentu, tapi milik setiap manusia secara sukarela.

Tulisan ini akan mengungkap makna menziarahi Husein, Sukarno dan kontribusi besarnya bagi nilai falsafah bangsa Indonesia, bernama Pancasila.

Ziarah Pancasila adalah olah spiritual dan intelektual, pengasah ketajaman batin Pancasilais dengan pembacaan maqtal setiap tragedi derita, upaya rekontruksi makna secara historis-rasional, dengan telaah total dan mendalam.

Orang yang sukses menziarahi pikiran, ruh, perjuangan, kebenaran risalah Imam Husein adalah para kader Pancasila sejati. Ruh prajurit ksatria sapta marga, merah putihnya karakter asli bangsa Indonesia.

Semua Falsafah Pancasila berasal dari nilai universal. Sebagian Falsafah bangsa Indonesia adalah falsafah Pancasila.

Peringatan Ziarah Muharram di nusantara adalah falsafah dunia dan bagian dari Falsafah Pancasila.

Nilai Pancasila memang penyortir, filsafat yang bertentang dengan kebenaran universal Pancasila tentu tidak layak jadi falsafah negara.

Adu ayam, judi, korupsi, keserakahan bukanlah filsafat Pancasila, karena tidak bisa menjadi dasar negara. Tidak bisa mendasari manusia Indonesia secara eksistensial-objektif.

Peringatan Muharram adalah falsafah bangsa Indonesia karena itu menjadi fakta sosiologi, fakta budaya, dan fakta religius, karenanya perlu digali.

Menggali nilai Muharram adalah menggali nilai Pancasila itu sendiri. Keduanya memiliki pesan universal. Keduanya berkorespon secara alamiah.

Ada dua cara memahami pemikiran Sukarno hingga pemimpin besar revolusi Indonesia mengapresiasi sosok sentral Husein, sang martir Internasional.

Menggali Pancasila dari bumi asli Indonesia, menyuguhkan dan mematok harga mati bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi dasar negara Indonesia selama-lamanya.

Langkah pertama adalah observasi historis, langkah kedua mengafirmasi sebagai nilai Universal. Keduanya harus digali dengan penuh kebebasaan sehingga dapat berkoresponden secara harmonis.

Bagaimana tidak, manusia Kristen, Protestan, Islam, Budha, Hindu, Konghuju, kepercayaan lokal Indonesia menyembah Tuhan dibelahan bumi manapun.

Selain Tuhan adalah manusia, dunia ciptaan, tidak layak disembah. Inilah makna sila pertama dan kedua. Keyakinan ini ada di bumi Indonesia melampau sejarah dan tempat.

Sukarno menamainya leitstar statis. Notonegoro menamai abstrak, umum, dan universal. Baik Sukarno dan Notonegoro sama-sama sepaham bahwa Pancasila adalah ideologi yang sejajar dengan ideologi-ideologi dunia.

Memang Pancasila adalah ideologi dunia, karena bisa berlaku bagi setiap manusia. Manusia yang hidup di bawah dasar negara apapun layak menyembah Tuhan yang abstrak, umum, universal dan statis (abadi).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Didampingi Para Komandan Pasukan Elite, Panglima TNI Cek Kesiapan Prajurit dan Alutsista Denjaka

Didampingi Para Komandan Pasukan Elite, Panglima TNI Cek Kesiapan Prajurit dan Alutsista Denjaka

Nasional
IDI Konfirmasi Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia, Satu Pasien Meninggal Dunia

IDI Konfirmasi Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia, Satu Pasien Meninggal Dunia

Nasional
Didukung Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin, Gibran Mengaku Kian Semangat

Didukung Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin, Gibran Mengaku Kian Semangat

Nasional
KSAD Maruli Minta Puspenerbad Susun Teori Baru untuk Jawab Permasalahan Bidang Penerbangan

KSAD Maruli Minta Puspenerbad Susun Teori Baru untuk Jawab Permasalahan Bidang Penerbangan

Nasional
Setiap Sesi Debat, Capres dan Cawapres Saling Dampingi dan Boleh Diskusi Sebelum Menjawab

Setiap Sesi Debat, Capres dan Cawapres Saling Dampingi dan Boleh Diskusi Sebelum Menjawab

Nasional
Tak Ditahan, Firli Bahuri 'Kucing-Kucingan' dengan Wartawan Usai Diperiksa 11 Jam Sebagai Tersangka

Tak Ditahan, Firli Bahuri "Kucing-Kucingan" dengan Wartawan Usai Diperiksa 11 Jam Sebagai Tersangka

Nasional
Ketua TKD Sebut Prabowo-Gibran Punya Peluang Menang di DKI jika Berkaca pada 2019

Ketua TKD Sebut Prabowo-Gibran Punya Peluang Menang di DKI jika Berkaca pada 2019

Nasional
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, Gibran: Biar Dibahas di DPR

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden di RUU DKJ, Gibran: Biar Dibahas di DPR

Nasional
Capres dan Cawapres Naik Panggung Berdua Saat Debat, tapi Hanya Satu yang Boleh Bicara

Capres dan Cawapres Naik Panggung Berdua Saat Debat, tapi Hanya Satu yang Boleh Bicara

Nasional
KPU Tampung Masukan dari Paslon soal Nama Panelis-Moderator Debat

KPU Tampung Masukan dari Paslon soal Nama Panelis-Moderator Debat

Nasional
KPU Gelar 3 Debat Capres dan 2 Debat Cawapres, Ini Jadwal dan Tema yang Diangkat

KPU Gelar 3 Debat Capres dan 2 Debat Cawapres, Ini Jadwal dan Tema yang Diangkat

Nasional
KPU Buka Peluang YouTuber dan 'Content Creator' Jadi Moderator Debat Capres-Cawapres

KPU Buka Peluang YouTuber dan "Content Creator" Jadi Moderator Debat Capres-Cawapres

Nasional
KPU Umumkan 5 Tema Debat Pilpres 2024, Ini Daftarnya

KPU Umumkan 5 Tema Debat Pilpres 2024, Ini Daftarnya

Nasional
Timnas Amin Bakal Gelar Nonton Bareng Debat Perdana Capres-Cawapres

Timnas Amin Bakal Gelar Nonton Bareng Debat Perdana Capres-Cawapres

Nasional
Bibir Gibran Ditowel Emak-emak Saat Datangi Deklarasi Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin

Bibir Gibran Ditowel Emak-emak Saat Datangi Deklarasi Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com