Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Mesti Jeli Pilih Cawapres bila Tak Ingin Ulangi Kekalahan Pilpres 2014 dan 2019

Kompas.com - 12/08/2022, 14:46 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diharapkan lebih jitu untuk menetapkan siapa yang akan digandeng untuk menjadi bakal calon wakil presiden dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menurut pengamat politik dari Trias Politika Agung Baskoro, hal itu yang akan menjadi tantangan utama bagi Prabowo jika ingin menang di Pilpres 2024 mendatang.

"Tantangan Prabwowo di titik ini tinggal menentukan nama cawapres yang tepat," kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Menurut Agung, Prabowo harus belajar dari 2 Pilpres sebelumnya yakni 2014 dan 2019.

Dia mengatakan, seharusnya Prabowo bisa memetik pelajaran mengapa dia kalah dalam dua ajang Pilpres itu.

Baca juga: Gerindra: Ini Saatnya Pak Prabowo Menang dan Jadi Pemimpin Negara

Agung mengatakan, salah satu faktor yang membuat Prabowo kalah dalam 2 Pilpres itu adalah keputusannya memilih pendampingnya.

"Karena dalam 2 pemilu sebelumnya, Prabowo kurang tepat memilih nama (cawapres)," ujar Agung.

"Misalnya dalam konteks memilih Hatta Rajasa yang berelektabilitas rendah di 2014, dan Sandiaga Uno yang berasal dari dalam Gerindra dan elektabilitas saat 2019 belum memadai mendongkrak," lanjut Agung.

Agung menilai langkah Prabowo menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisi menuju pemilihan umum (Pemilu) dan Pilpres 2024 merupakan langkah jitu.

Sebab menurut Agung, koalisi antara Gerindra dan PKB bisa memadukan 2 karakter basis massa masing-masing partai. Yaitu Gerindra yang merepresentasikan kaum nasionalis, dan PKB dengan massa dari kalangan santri dan warga Nahdlatul Ulama.

"Tinggal menimbang nama-nama dari internal dari PKB yang pas untuk mendampingi Prabowo," ucap Agung.

Baca juga: Muzani: Seluruh Kader Gerindra Minta Prabowo Maju Pilpres 2024

Partai Gerindra mulai hari ini menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Rapimnas itu dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra, organisasi sayap partai, hingga Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Gerindra.

Dalam Rapimnas itu diharapkan akan mendengar jawaban dari Prabowo terkait dengan usulan untuk mengusungnya menjadi Capres 2024 mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan Prabowo akan memberikan jawab tersebut mendapat dukungan dari para kader untuk maju dalam Pilpres 2024.

“Dukungan itu juga membawa suara dari struktur di bawahnya masing-masing dan kami berharap akan mendapat jawaban langsung dan resmi dari Pak Prabowo untuk kesiapan beliau maju sebagai capres 2024,” kata Habiburokhman.

Baca juga: Prabowo Diharapkan Beri Jawaban Siap Maju Capres 2024

Sedangkan menurut Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, permintaan kader supaya Prabowo maju sebagai Capres 2024 berasal dari berbagai struktur partai dan masyarakat.

“(Kader) meminta agar beliau maju menjadi presiden dalam 2024,” kata Muzani.

(Penulis : Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com