JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan Covid-19 subvarian Omicron BA.4.6 menjadi perhatian para pakar kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, subvarian Omicron BA.4.6 saat ini ditemukan di 43 negara.
"BA.4.6 sudah dilaporkan ada di setidaknya 43 negara, dan diperkirakan sudah ada sejak beberapa minggu yang lalu," kata Tjandra dalam siaran pers, Rabu (10/8/2022).
Tjandra mengungkapkan, subvarian BA.4.6 juga dapat sampai 28 persen lebih mudah menular daripada BA.5 di Asia.
Baca juga: Muncul Subvarian Omicron BA.4.6, Penularannya 53 Persen Lebih Cepat dari BA.2.75 di Asia
Tjandra mengatakan, dari hasil penelitian The Centre for Medical Genomics di Rumah Sakit Ramathibodi, Thailand, diketahui tingkat penularan BA.4.6 bisa lebih tinggi dari subvarian Omicron sebelumnya.
"BA.4.6 adalah 15 persen lebih mudah menular daripada BA.5 di dunia secara umum. BA.4.6 juga 12 persen lebih mudah menular dibanding BA.2.75 di dunia secara umum, dan bahkan dapat sampai 53 persen lebih mudah menular dari BA.2.75 di Asia," ucap Tjandra yang juga Direktur Pasca-sarjana Universitas YARSI.
Seperti dilansir Deseret News, pakar dari Sekolah Kedokteran Universitas California San Francisco (UCSF), Amerika Serikat, dr. Peter Chin-Hong, membeberkan sejumlah gejala yang dialami pasien yang terinfeksi subvarian Omicron BA.4.6.
Gejala itu adalah:
Peter juga mengatakan, untuk sebagian pasien yang terinfeksi Omicron BA.4.6 mengalami radang tenggorokan. Para pasien, kata Peter, merasa tenggorokan mereka seperti terbakar.
Gejala lain yang dialami pasien Omicron BA.4.6 adalah pusing.
Masa inkubasi subvarian Omicron lebih pendek, karena gejalanya dialami oleh pasien lebih cepat muncul setelah terinfeksi.
Baca juga: Epidemiolog: Terlalu Dini Subvarian Omicron BA.4.6 Bisa Ciptakan Gelombang Baru Covid-19
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Amerika Serikat, 4.1 persen kasus Covid-19 di negara itu merupakan varian baru. Data ini diambil sampai tanggal 30 Juli 2022.
Persentase kasus di negara-negara bagian AS bahkan lebih tinggi lagi.
Jika persentase kasus Covid-19 secara nasional mencapai 4,1 persen, persentase di empat negara bagian mencapai 10,7 persen.
Empat negara bagian itu yakni Iowa, Kansas, Missouri, dan Nebraska. Di daerah mid-Atlantic dan di Selatan juga lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Baca juga: Muncul Subvarian BA.4.6, Epidemiolog: Jadi Masalah Baru jika Abai Prokes