Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2022, 15:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman memprediksi, masih terlalu dini subvarian Omicron BA.4.6 mendominasi sehingga menimbulkan gelombang Covid-19 berikutnya. 

Dicky menyebut, meski penularannya relatif lebih cepat dibanding subvarian sebelumnya, yakni BA.5 dan BA.2.75, belum ada bukti varian baru ini akan menimbulkan penyakit lebih berat, menghindar dari imunitas, atau resisten terhadap vaksin.

"Terlalu dini kalau kita sebut ini akhirnya akan menjadi potensi gelombang berikutnya. Walaupun dia punya potensi (penularan lebih cepat), tetapi kita masih harus menunggu data lebih solid," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Muncul Subvarian Omicron BA.4.6, Penularannya 53 Persen Lebih Cepat dari BA.2.75 di Asia

Dicky mengungkapkan, prediksi ini mengacu pada pengalaman dari varian sebelumnya, yakni BA.2.75.

Saat subvarian BA.2.75 muncul, banyak pihak berpendapat bahwa BA.2.75 akan mendominasi kasus Covid-19 di dunia karena cepatnya penularan.

Namun nyatanya, kasus Covid-19, termasuk di Indonesia masih didominasi oleh subvarian BA.5.

"(Kasus BA.2.75 di beberapa wilayah) ada yang terlihat meningkat tapi secara umum ternyata belum bisa mengalahkan dominasi BA.5, yang saat ini yang menjadi faktor kontributor perburukan gelombang di dunia atau di semua negara," ucap Dicky.

Kendati begitu, kata Dicky, kecepatan penularan subvarian baru perlu menjadi perhatian bersama.

Baca juga: Vaksin Khusus Omicron BioNTech Diharapkan Dikirim Setelah Oktober

Berdasarkan informasi The Centre for Medical Genomics at di Rumah Sakit Ramathibodi Thailand, penularan BA.4.6 mencapai 15 persen lebih menular daripada BA.5 di dunia secara umum.

BA.4.6 juga 12 persen lebih mudah menular dibanding BA.2.75 di dunia secara umum, bahkan dapat sampai 53 persen lebih mudah menular dari BA.2.75 di Asia.

"Kita tahu BA.5 saja sudah melebihi subvarian atau variant of concern sebelumnya. Kehadiran BA.4.6 yang pertama atau baru terlihat yang jelas memang terlihat di kecepatannya, kecepatan penularan, bahkan lebih dari BA.2.75 yang sebelumnya juga diprediksi cepat," ucap dia.

Di sisi lain, dia tidak memungkiri, munculnya BA.4.6 kemungkinan akan membawa masalah baru, yakni bisa menginfeksi kembali (reinfeksi) masyarakat yang sudah terinfeksi BA.5.

"Artinya turunan dari subvarian Omicron seperti BA.5 atau BA.4.6 ini menjadi masalah ya karena itu, orang yang sudah terinfeksi benar-benar enggak punya proteksi lama. Oleh karena itu apapun subvarian dan varian-nya kita harus mengejar cakupan vaksinasi booster," kata Dicky.

Adapun BA.4.6 sudah menyebar di 43 negara.

Berdasarkan laporan Centres for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, 4.1 persen kasus Covid-19 di negara itu merupakan varian baru. Data ini diambil sampai tanggal 30 Juli 2022.

Baca juga: Epidemiolog: Kemampuan Subvarian Baru Omicron Lebihi Delta, Bisa Menginfeksi Berulang Kali

Persentase kasus di negara-negara bahkan lebih tinggi lagi. Jika persentase kasus Covid-19 secara nasional mencapai 4,1 persen, persentase di empat negara bagian mencapai 10,7 persen.

Empat negara bagian itu yakni Iowa, Kansas, Missouri, dan Nebraska. Di daerah mid-Atlantic dan di Selatan juga lebih tinggi dari rata-rata nasional.

"Dilaporkan sudah ada setidaknya 5.681 sampel BA.4.6 dalam 3 bulan terakhir ini, dan juga sudah dimasukkan dalam database dari GISAID (Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data) yang sudah kita kenal luas," kata Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spanduk Ibu-Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Spanduk Ibu-Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Nasional
Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Nasional
Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Nasional
Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari 'Dapil Neraka' Jakarta II

Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari "Dapil Neraka" Jakarta II

Nasional
Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Nasional
Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Nasional
Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Nasional
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Nasional
Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus 'Clean and Clear'

AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus "Clean and Clear"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com