Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Sentil Sri Mulyani karena Anggaran KPU Tahun Ini Macet

Kompas.com - 08/08/2022, 17:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyentil Menteri Keuangan Sri Mulyani soal belum cairnya seluruh kebutuhan anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI jelang Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Cak Imin itu setelah mendaftarkan partainya sebagai calon peserta Pemilu 2024 di kantor KPU RI, Senin (8/8/2022).

Seusai menyerahkan berkas pendaftaran secara simbolik kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, Cak Imin kembali meraih mic dan mengatakan bahwa ada yang lupa ia sampaikan.

"Saya juga ingin menyampaikan bahwa fraksi PKB (di DPR RI) akan berjuang terus supaya Menteri Keuangan dan pemerintah memperlancar anggaran KPU," ujar Cak Imin lalu disambut riuh hadirin di dalam ruangan.

Baca juga: AHY Kritik Anggaran KPU Macet: Mutu Pemilu Ditentukan Sumber Daya dan Kesiapan Anggaran

Ia menyebutkan, lancarnya anggaran bagi KPU penting untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan tahapan pemilihan umum.

"Dengan anggaran lancar maka proses pemilu, pendaftaran, pengesahan, insya Allah, insya Allah, lancar-lancar," ujar dia.

"Moga-moga semua tidak ada hambatan," tambah Cak Imin.

Setelah riuh hadirin mereda, Cak Imin kembali menyentil Sri Mulyani secara blak-blakan.

"Sekali lagi, Bu Sri Mulyani jangan lupa," tambahnya.

Anggaran KPU untuk tahun 2022 baru disetujui Kementerian Keuangan sebesar 45 persen persen atau setara Rp 3,69 triliun dari kebutuhan dana tahapan maupun nontahapan pemilu Rp 8,06 triliun.

Baca juga: Pemerintah Didesak Segera Cairkan Sepenuhnya Anggaran KPU

Padahal, kebutuhan tahun 2022 sebesar Rp 8,06 triliun itu merupakan bagian dari kesepakatan KPU, DPR RI, dan pemerintah, soal anggaran KPU untuk Pemilu 2024 yang disepakati bersama Rp 76,6 triliun.

Tahun ini, jumlah alokasi anggaran KPU Rp 3,69 triliun itu disetorkan 2 kali, yaitu sekitar Rp 2,4 triliun pertama dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dan Rp 1,2 triliun dari usulan anggaran belanja tambahan (ABT).

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengaku pihaknya perlu memutar otak dan menghitung ulang alokasi dana 2022 untuk lembaganya karena macetnya anggaran ini.

Baca juga: Desak Pemerintah Serius Dukung Pemilu, Anggota Komisi II: Kepastian Cairnya Anggaran adalah Bukti Utama

Apalagi, tahapan pemilu sudah berjalan. Pekerjaan KPU makin berat karena setelah proses pendaftaran partai politik calon peserta pemilu yang berlangsung hingga 14 Agustus, KPU akan melakukan verifikasi faktual di lapangan pada bulan Oktober-November nanti.

"Dukungan sarana dan prasarana, operasional perkantoran, dan teknologi Informasi tidak optimal dalam pelaksanaan tahapan pemilu karena pemenuhan kebutuhan dukungan ini hanya dipenuhi sebesar 17,21 persen," ujar Hasyim pada Jumat pekan lalu.

"KPU berharap Kementerian Keuangan dapat menyetujui proses revisi anggaran sesuai dengan prioritas kebutuhan yang telah direncanakan oleh KPU dan disetujui oleh DPR dalam rapat konsultasi," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com