Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2022, 13:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Andi Gani Nena Wea menilai, partai politik tidak perlu merasa risih dengan Musra yang akan diselenggarakan sejumlah organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo.

Menurut Andi Gani, Musra yang akan mereka gelar merupakan upaya mewadahi ekspresi masyarakat dalam mencari penerus Jokowi pada Pemilu 2024.

"Itu adalah merupakan ekspresi. Jadi partai-partai juga tidak perlu merasa ada sesuatu yang dilakukan di Musra karena itu merupakan demokrasi biasa dari rakyat," kata Andi Gani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Ketum Projo Bantah Musra Digelar untuk Dukung Nama Tertentu Jadi Capres

Andi menjelaskan, Musra merupakan ruang demokrasi karena tidak hanya diikuti oleh relawan pendukung Jokowi, tetapi juga elemen masyarakat lainnya seperti nelayan, buruh, dan petani.

Ia pun menegaskan, tiket pencalonan presiden kelak tetap bergantung pada keputusan partai politik sehingga partai tidak perlu panik dengan kehadiran Musra.

"Jadi Musyawarah Rakyat tidak perlu ditakut-takuti, tidak perlu dianggap momok seperti bersaingan dengan parpol," kata dia.

Andi menambahkan, Musra merupakan inisiatif pimpinan organisasi relawan Jokowi, bukan diselenggarakan atas perintah Jokowi.

"Ini ide kami sebagai pimpinan relawan Jokowi bagaimana musyarawarh rakyat menjadi ekspresi demokrasi bagi rakyat. Ruangnya di mana? kan enggak ada, semua dikuasai oleh elite partai dan elite politik, Musra menjadi harapan buat semuanya," ujar Andi.

Sebelumnya, politikus PDI-P Effendi Simbolon mengkritik rencana Musra yang diselenggarakan sejumlah organiasi relawan Jokowi untuk mencari penerus Jokowi.

Menurut Effendi, rencana Musra di 34 provinsi itu justru akan membangun kesan bahwa Jokowi ekslusif.

Padahal, kata Effendi, PDI-P sebagai mesin politik yang mengusungnya menjadi presiden, membiarkan Jokowi milik bersama.

Baca juga: PDI-P Kritik Musra Relawan, Minta Jokowi Tetap Jadi Milik Bersama

"Beliau enggak perlu lah bermusra-musra, itu mengeksklusifkan diri, enggak perlu,” kata Effendi dalam diskusi Total Politik 'Gelar Musra, Jokowi Pilih Siapa?' sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (7/8/2022).

Dalam catatan Kompas.com, setidaknya terdapat 15 kelompok relawan yakni Projo, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, Almisbat, GK, RKIH, Gapura, Jaman, Bara JP, Kornas Jokowi, Indeks, KIB, Duta Jokowi, dan RPJB.

Musra akan digelar mulai 27 Agustus tahun ini dan berakhir pada Maret 2023. Musra pertama diadakan di Bandung dan berakhir di Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Alasan Anies Pilih 'Contract Farming' Ketimbang Lanjutkan Kebijakan 'Food Estate'

Alasan Anies Pilih "Contract Farming" Ketimbang Lanjutkan Kebijakan "Food Estate"

Nasional
Realisasi Anggaran 2023 Belum 100 Persen, Jokowi: Artinya 3 Minggu Ini Keluar Uang Triliunan Rupiah

Realisasi Anggaran 2023 Belum 100 Persen, Jokowi: Artinya 3 Minggu Ini Keluar Uang Triliunan Rupiah

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, KPU Didesak Segera Investigasi Internal

Data Pemilih Diduga Bocor, KPU Didesak Segera Investigasi Internal

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Menkominfo: KPU Bilang Datanya Diambil

Data Pemilih Diduga Bocor, Menkominfo: KPU Bilang Datanya Diambil

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Ketua KPU: Sedang Dicek Kebenarannya

Data Pemilih Diduga Bocor, Ketua KPU: Sedang Dicek Kebenarannya

Nasional
Anies Kampanye Temui Petani di Pangalengan, Sebut Persediaan Pupuk Jadi Keluhan Utama

Anies Kampanye Temui Petani di Pangalengan, Sebut Persediaan Pupuk Jadi Keluhan Utama

Nasional
Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Nasional
Diduga Diretas, KPU: Data DPT Juga Ada di Parpol dan Bawaslu

Diduga Diretas, KPU: Data DPT Juga Ada di Parpol dan Bawaslu

Nasional
Stefanus Roy Rening Tolak Keterangan Lukas Enembe Dibacakan dalam Sidang

Stefanus Roy Rening Tolak Keterangan Lukas Enembe Dibacakan dalam Sidang

Nasional
KPU Harap Capres-Cawapres Bicara Realistis Saat Debat, Tak Muluk-muluk atau Terlalu Tinggi

KPU Harap Capres-Cawapres Bicara Realistis Saat Debat, Tak Muluk-muluk atau Terlalu Tinggi

Nasional
Sudah Berstatus Tersangka, Firli Bahuri Masih Pimpin Ekspose Penetapan Tersangka Kasus DJKA

Sudah Berstatus Tersangka, Firli Bahuri Masih Pimpin Ekspose Penetapan Tersangka Kasus DJKA

Nasional
Sakit, Lukas Enembe Tak Hadir Jadi Saksi di Sidang Stefanus Roy Rening

Sakit, Lukas Enembe Tak Hadir Jadi Saksi di Sidang Stefanus Roy Rening

Nasional
Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Nasional
Perludem: Pemilih Hanya Ramai soal Pilpres, padahal Ada 5 Pemilihan

Perludem: Pemilih Hanya Ramai soal Pilpres, padahal Ada 5 Pemilihan

Nasional
Isi Seminar Kebangsaan, Mahfud: Enggak Usah Kampanye, Sudah Tahulah Mau Pilih Siapa

Isi Seminar Kebangsaan, Mahfud: Enggak Usah Kampanye, Sudah Tahulah Mau Pilih Siapa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com