JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang karyawan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan seorang pendeta diperiksa terkait dugaan aliran dana buron kasus dugaan korupsi sekaligus Bupati Mamberamo Tengah, Papua Ricky Ham Pagawak (RHP).
Mereka adalah Kristisius Pagawak dan Andreas Konstan Pagawak. Plt Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri mengatakan keduanya telah diperiksa sebagai saksi pada Jumat (5/8/2022) pekan lalu.
Baca juga: Minta Maaf Pukul Kamera Wartawan, Wabup Mamberamo Tengah: Capek, Tidak Biasa Kena AC
"Dikonfirmasi antara lain terkait dengan dugaan penggunaan aliran sejumlah uang oleh tersangka RHP," kata Ali dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
KPK menduga aliran dana tersebut digunakan Ricky untuk membeli beberapa aset bernilai ekonomis seperti apartemen dan kendaraan bermotor.
Setelah melakukan pemeriksaan, KPK juga melakukan penyitaan terhadap aset-aset tersebut.
"Sekaligus melalui para saksi, juga dilakukan penyitaan," tutur Ali.
Baca juga: Wakil Bupati Mamberamo Tengah Pukul Kamera Wartawan usai Diperiksa KPK
Ricky Ham Pagawak diduga menerima suap dan gratifkasi terkait proyek di Mamberamo Tengah. Namun, saat hendak dijemput paksa penyidik, Ricky diduga melarikan diri ke Papua Nugini.
KPK menduga Ricky dibantu oknum TNI Angkatan Darat (AD). Sementara, oknum polisi yang membantu Ricky kabur sudah menyerahkan diri.
KPK mengaku telah meminta bantuan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk menghadirkan oknum TNI AD tersebut ke penyidik.
Baca juga: KPK Periksa Wakil Bupati Mamberamo Tengah Terkait Kasus Ricky Ham Pagawak
Namun, hingga saat ini TNI AD belum juga menyampaikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan oknum tersebut.
Dalam perkara ini KPK telah memeriksa sejumlah saksi dan menyita beberapa aset milik Ricky. Sebanyak dua di antara saksi itu adalah presenter televisi swasta Brigita Purnawati Manohara dan pemenang Indonesian Idol 2014 Nowela Elisabet Mikelia Auparay.
KPK menetapkan Ricky sebagai buron pada 15 Juli. Surat penetapan daftar pencarian orang (DPO) ditandatangani oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.