Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2022, 18:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengubah format debat pada pemilihan umum (pemilu).

Sandiaga berpandangan, format debat mestinya tidak mengedepankan adu argumentasi, tetapi saling memberi masukan supaya tidak memperuncing perbedaan di tengah masayarakat.

"2024 itu tidak meruncing kalau pola debatnya itu adalah yang saya temui di desa-desa wisata di mana para tokoh-tokoh masyarakat duduk bersama-sama dan saling bertukar pikiran," kata Sandiaga dalam acara 10 Tahun Forum Pemred di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Demokrat Daftar Pemilu, Tak Bareng Nasdem dan PKS

"Bersilaturahmi, bukan mengadu argumentasi, tapi justru saling memberikan masukan, saling menghormati satu sama lain," ujar dia.

Sandiaga mengakui, selama dua kali mengikuti kontestasi pemilihan umum yakni Pemilihan Gubernur DKI Jakata 2017 dan Pemilihan Presiden 2019, ia merasa debat berjalan dengan nuansa tegang.

Politikus Partai Gerindra itu pun menilai batas waktu yang diberikan kepada kontestan dalam kegiatan debat juga membuat esensi yang ingin disampaikan tidak dipahami oleh publik.

"Menit-menitan ini, saya belajar waktu 2017 sama 2019, akhirnya enggak dapat kita esensi karena kita dibatasi menitnya, dan debat itu pengalaman saya di ajang kontestasi yang kadang-kadang panas itu justru memperuncing," kata Sandiaga.

Ia melanjutkan, pengalamanya dua kali menjadi kontestan pemilu menggambarkan pesta demokrasi di Indonesia berjalan dengan riuh rendah dan hiruk pikuk.

Oleh karena itu, ia menilai perlu ada inovssi agar demokrasi di Indonesia semakin matang.

Baca juga: AHY Kritik Anggaran KPU Macet: Mutu Pemilu Ditentukan Sumber Daya dan Kesiapan Anggaran

Inovasi itu, menurut Sandiaga, salah satunya adalah keputusan Presiden Joko Widodo mengajak ia dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk ke Kabinet Indonesia Maju.

Padahal, Prabowo-Sandiaga adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menantang Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.

"Inovasi Pak Jokowi mengundang Pak Prabowo dan saya ke dalam kabinet ini merupakan suatu terobosan, mungkin pertama di dunia dalam demokrasi dan di sinlah kerja sama itu bisa kita timbulkan," ujar Sandiaga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Nasional
Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Nasional
Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Nasional
Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com