JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengubah format debat pada pemilihan umum (pemilu).
Sandiaga berpandangan, format debat mestinya tidak mengedepankan adu argumentasi, tetapi saling memberi masukan supaya tidak memperuncing perbedaan di tengah masayarakat.
"2024 itu tidak meruncing kalau pola debatnya itu adalah yang saya temui di desa-desa wisata di mana para tokoh-tokoh masyarakat duduk bersama-sama dan saling bertukar pikiran," kata Sandiaga dalam acara 10 Tahun Forum Pemred di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Demokrat Daftar Pemilu, Tak Bareng Nasdem dan PKS
"Bersilaturahmi, bukan mengadu argumentasi, tapi justru saling memberikan masukan, saling menghormati satu sama lain," ujar dia.
Sandiaga mengakui, selama dua kali mengikuti kontestasi pemilihan umum yakni Pemilihan Gubernur DKI Jakata 2017 dan Pemilihan Presiden 2019, ia merasa debat berjalan dengan nuansa tegang.
Politikus Partai Gerindra itu pun menilai batas waktu yang diberikan kepada kontestan dalam kegiatan debat juga membuat esensi yang ingin disampaikan tidak dipahami oleh publik.
"Menit-menitan ini, saya belajar waktu 2017 sama 2019, akhirnya enggak dapat kita esensi karena kita dibatasi menitnya, dan debat itu pengalaman saya di ajang kontestasi yang kadang-kadang panas itu justru memperuncing," kata Sandiaga.
Ia melanjutkan, pengalamanya dua kali menjadi kontestan pemilu menggambarkan pesta demokrasi di Indonesia berjalan dengan riuh rendah dan hiruk pikuk.
Oleh karena itu, ia menilai perlu ada inovssi agar demokrasi di Indonesia semakin matang.
Baca juga: AHY Kritik Anggaran KPU Macet: Mutu Pemilu Ditentukan Sumber Daya dan Kesiapan Anggaran
Inovasi itu, menurut Sandiaga, salah satunya adalah keputusan Presiden Joko Widodo mengajak ia dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk ke Kabinet Indonesia Maju.
Padahal, Prabowo-Sandiaga adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menantang Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.
"Inovasi Pak Jokowi mengundang Pak Prabowo dan saya ke dalam kabinet ini merupakan suatu terobosan, mungkin pertama di dunia dalam demokrasi dan di sinlah kerja sama itu bisa kita timbulkan," ujar Sandiaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.