JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, dua pekan lagi harga minyak goreng curah bisa merata, yakni di angka Rp 14.000 di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikannya selepas mengikuti rapat terbatas (ratas) yang membahas sorgum dan gandum di Kantor Presiden, Kamis (4/8/2022).
"Dua minggu (ke depan) sudah bisa (merata) Rp 14.000," ujar Zulkifli.
Baca juga: Warga Kebon Jeruk Tertipu Rp 529 Juta, Polisi Tangkap Perempuan yang Mengaku Pengusaha Minyak Goreng
Di sela-sela ratas, Zulkifli mengaku melaporkan perkembangan harga minyak goreng curah terkini kepada Presiden Joko Widodo.
"Tadi saya juga laporan, perintah Presiden waktu saya jadi menteri, dua bulan minyak curah, minyak kemasan sederhana (bisa) Rp 14.000. Alhamdulillah (dalam) dua minggu sudah Rp 14.000 di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan," kata Zulkifli.
Dengan begitu, menurut dia, hanya tersisa wilayah Papua, Sulawesi, dan Maluku yang belum mengalami penurunan harga minyak goreng.
Zulkifli mengungkapkan, harga minyak goreng curah di Maluku kini masih Rp 17.000.
Oleh karena itu, pada pekan depan, Kemendag akan mengirimkan 1.000 ton minyak goreng ke Maluku dan Papua.
Baca juga: Kejagung: 5 Tersangka Kasus Korupsi Minyak Goreng Akan Segera Disidang
Dengan demikian, harga jual minyak goreng di kedua wilayah itu dapat kembali turun.
"Jadi dua mingguan lagi saya kira sudah sama. Sekarang Rp 17.000 di Maluku. Dua minggu lagi kalau masuk 4 jenis barang-barang tu, karena di Papua enggak bisa curah kan, dia harus kemasan," tutur Zulkifli.
"Nah kemasannya baru jadi. Kemasan sederhana. Kalau curah bawanya susah," kata dia.
Selain soal harga minyak goreng, Zulkifli juga melaporkan kondisi terakhir harga tandan buah segar (TBS) sawit kepada Presiden Jokowi.
Sebab, pada dua pekan lalu presiden meminta agar harga TBS bisa dinaikkan di atas Rp 2.000.
"Hari ini sebagian sudah di atas Rp 2.000, sebagian masih Rp 1.700. Saya sudah janji dua minggu lagi TBS bisa di atas Rp 2.000," kata dia.
Baca juga: BPS: Harga Minyak Goreng Turun, Sumbang Deflasi 3 Bulan Berturut-turut
Oleh karena itu, Kemendag akan melakukan sejumlah strategi.
Pertama, menunda kenaikan pungutan ekspor sebesar 200 dollar AS. Dengan demikian, harga TBS bisa naik Rp 600.
Kedua, pemerintah mengurangi pajak sebesar 230 dollar AS sehingga harga TBS kembali naik sebesar Rp 630.
"Artinya harga TBS itu sekurang-kuragnya Rp 1.230 ditambah Rp 1.250 sama dengan Rp 2.480," ujar Zulkifli.
"Nah sekarang di Riau sudah Rp 2.100, di Jambi masih Rp 1.700-an. Satu minggu, dua minggu ke depan sudah di atas Rp 2.000 sudah rata-rata," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.