JAKARTA, KOMPAS.com – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memeriksa Rudi Samin, pemilik lahan tempat bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di kawasan Sukmajaya, Depok, Rabu (3/8/2022).
Pemeriksaan digelar sekitar jam 14.00 WIB.
Usai diperiksa, Rudi mengaku ditanya soal temuan bansos yang dikubur di lahan miliknya di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Ada 11 pertanyaan yang mesti dia jawab.
“Ya sekitar awal saya menemukan itu, sampai terjadi pengangkatannya, sampai saya buat laporannya. Itu saja. Ditambahkan sedikit terkait surat kepemilikan saya,” kata Rudi di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Saat Perdebatan Muncul Antara JNE dan Pemilik Lahan Tempat Bansos Presiden Dikubur di Depok...
Lebih lanjut, Rudi menyampaikan bahwa lahan tempat bansos presiden dikubur itu adalah miliknya.
Ia menegaskan, penyidik tidak bertanya soal kepemilikan tanah, melainkan soal bansos sembako yang dikubur.
“Tapi menyangkut permasalahan ada barang, ada sembako yang bantuan pemerintah dalam hal ini adalah BUMN atau Bulog yang ditimbun di lokasi tanah milik saya. Sekitar itu saya ditanya.” ujar dia.
Ia menjelaskan, tanah miliknya sangat luas sekitar 42 hektar, serta tidak ada orang khusus yang ditugaskannya untuk menjaga lahan itu.
Sebagian tanah tersebut, kata Rudi, juga sudah lama dikuasai oleh pihak JNE.
Ia mengatakan, selama 9 tahun terakhir pihak JNE tidak pernah izin atau membayar untuk menggunakan lahannya itu.
Kemudian, ia juga mengaku tidak mengetahui soal penguburan bansos yang dilakukan pihak JNE tersebut.
“Jangankan saya, RT setempat aja yang dekat rumahnya nggak tahu, artinya, pemendamannya yang menggali lobangnya adalah orang lain, yang memendam juga orang lain,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, satu kontainer sembako bansos presiden ditemukan dikubur di sebuah lahan kosong di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat pada Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Beras Bansos Dikubur di Depok karena Rusak, Menko PMK Sebut Pemerintah Tak Rugi
Sembako bertuliskan "Bantuan Presiden" ini terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur. Saat ditemukan, bahan-bahan pokok tersebut sudah dalam keadaan busuk dan berjamur.
Belakangan, terungkap bahwa sembako itu ditimbun oleh perusahaan jasa pengiriman logistik JNE. Dalih JNE, sembako itu dikubur karena sudah rusak.
Perusahaan ekspedisi JNE Express sebelumnya juga mengakui telah mengubur sembako bantuan presiden yang rusak di sebuah lahan kosong di Sukmajaya, Depok.
JNE menyebutkan, penguburan sembako yang rusak itu sesuai prosedur operasi standar serta perjanjian kerja sama yang diteken kedua belah pihak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.