JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat menyambangi Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat untuk menemui Menko Polhukam Mahfud Md
Pantauan Kompas.com, Rabu (3/8/2022), ayah Brigadir J tiba di Kemenko Polhukam pada pukul 10.35 WIB. Samuel tampak memakai batik berwarna perpaduan putih dan hitam.
Baca juga: Membuka Kotak Pandora Kasus Brigadir J
Samuel ditemani oleh Ketua Hutabarat Lawyers, Pheo Hutabarat. Pheo menyampaikan, mereka datang untuk melakukan audiensi dengan Mahfud.
"Detailnya adalah seperti diketahui bahwa distorsi kedua sudah kami katakan bahwa kasus di Polda Metro Jaya harus ditarik. Puji syukur Alhamdulillah puji Tuhan Mabes sudah katakan kasus polda ditarik ke Mabes. Jadi tuntutan kami yang pertama sudah dipenuhi," ujar Pheo saat ditemui wartawan.
Pheo menyebutkan, tuntutan yang kedua yakni mereka menduga ada tindak pidana di balik kasus kematian Brigadir J yang ditutup-tutupi.
Pheo mengeklaim memiliki bukti terkait itu.
"Kami sampaikan juga selaras pernyataan Presiden jangan ditutupi," ucap dia.
Baca juga: Kasus Kematian Brigadir J, Timsus Periksa Ahli Inafis hingga Dokter Forensik
Setelah itu, Pheo dan Samuel masuk ke dalam Gedung Kemenko Polhukam untuk melakukan audiensi.
Saat ini, audiensi dengan Mahfud masih berjalan.
Brigadir J tewas di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, sebelumnya mengatakan, Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.
Baca juga: Pihak Keluarga Masih Belum Dapat Jawaban soal Ponsel dan Baju Brigadir J
Kejadian itu kemudian diketahui Bharada E yang ada di lantai atas. Lalu, menurut Polri, terjadi aksi saling tembak antara dua polisi itu yang berujung pada meninggalnya Brigadir J.
Namun, pihak keluarga menduga ada unsur penganiayaan dan dugaan pembunuhan berencana. Sebab, pihak keluarga menemukan ada bekas luka selain tembakan di jenazah Brigadir J.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.