JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi partai politik pendatang baru bakal meramaikan panggung Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Partai Negeri Daulat Indonesia atau Partai Pandai mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (1/8/2022).
Partai tersebut merupakan besutan pengacara Farhat Abbas bersama rekan sesama advokatnya, Elza Syarief.
Baca juga: Partai Pandai Besutan Farhat Abbas Daftar Jadi Calon Peserta Pemilu 2024
Namun demikian, untuk dapat berpartisipasi sebagai peserta pemilu, Partai Pandai harus memenuhi syarat sebagaimana yang telah ditetapkan peraturan perundang-undangan.
Setelah mendaftar, dokumen kelengkapan Partai Pandai akan diverifikasi oleh KPU. Proses verifikasi berlangsung sekitar 4 bulan.
Jika memenuhi syarat, Partai Pandai dan parpol lain yang lolos akan ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu pada 14 Desember 2022.
Untuk mengenal lebih jauh, berikut sekilas tentang Partai Pandai.
Partai Pandai didirikan sekitar akhir 2020 oleh Farhat Abbas yang kini menjabat sebagai ketua umum.
Dikutip dari laman resmi Partai Pandai, Farhat Abbas pernah beberapa kali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, namun belum pernah lolos.
Baca juga: Administrasi Partai Pandai Belum Lengkap, Farhat Abbas: Semoga KPU Tak Cari-cari Kesalahan
Tahun 2009 dia mencalonkan diri sebagai caleg PDI Perjuangan. Lalu, pada Pemilu 2014 dia maju dari Partai Demokrat, dan Pemilu 2019 mencalonkan diri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Tahun 2013, Farhat Abbas menjadi calon independen Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara. Namun, dia kalah suara.
Dalam mendirikan Partai Pandai, Farhat Abbas menggandeng rekan sesama advokatnya, Elza Syarief, yang kini menjadi wakil ketua umum.
Dokter Lois Owien juga sedianya didaulat sebagai wakil ketua umum sekaligus sekretaris jenderal Partai Pandai. Namun, Lois yang sempat disorot sosoknya saat awal pandemi Covid-19 ini meninggal dunia pada 6 Juni 2022.
Partai Pandai memiliki slogan "Ojo Adigang, Adigung, Adiguna". Dalam istilah Jawa, adigang adigung adiguna berarti nasihat untuk tidak menjadi manusia sombong dan tetap rendah hati.
Farhat Abbas menargetkan Partai Pandai bisa mengantongi 7-10 persen suara pemilih seandainya lolos sebagai peserta Pemilu 2024.