JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Tim Pakar dan Penanganan Satgas Pengendalian Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Wiku Adisasmito berharap, jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan pribadi terkait penanganan penyakit PMK.
Wiku memberi contoh, seperti memanfaatkan ketidaktahuan para peternak, menakut-nakuti peternak, dengan tujuan membeli ternak dengan harga murah.
"Kami memohon kepada Satgas Pengendalian PMK di daerah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasan, dan penertiban pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari situasi wabah PMK ini," ujar Wiku sebagaimana dilansir dari siaran pers Satgas Pengendalian PMK, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Cegah PMK Meluas, Dinas Peternakan Purworejo Vaksinasi Hewan Ternak Door to Door
Wiku mengungkapkan, pemerintah khawatir pihak-pihak tersebut tidak menerapkan pengamanan biosecurity yang baik ketika melakukan pembelian hewan ternak.
Seperti, keluar masuk dari dan ke dalam kandang tanpa melihat kondisi hewan yang ada di dalam kandang.
"Sehingga mereka berisiko dapat membawa virus ke hewan ternak rentan PMK yang sehat," ungkap Wiku.
Baca juga: Sapi Kurban Jokowi Diduga Terinfeksi PKM, Ini Penjelasan Pemprov Kalbar
Menurut Wiku, penerapan biosecurity yang ketat dan tepat menjadi salah satu upaya penting memutus mata rantai penyebaran PMK.
Antara lain dengan desinfeksi berkala pada area dan alat-alat di peternakan.
Hal ini dapat menggunakan bahan-bahan kimia yang mudah dan murah seperti asam sitrat dan asam borat.
Kemudian, menerapkan pembatasan pengunjung untuk menekan penyebaran PMK oleh manusia.
"Perlu diperhatikan juga bahwa setiap orang yang ingin memasuki area peternakan tidak diperbolehkan mengenakan pakaian atau atribut yang sama untuk mendatangi beberapa kandang. Sehingga dapat mengurangi risiko virus PMK terbawa dan menginfeksi hewan ternak rentan," jelas Wiku.
Baca juga: Cegah PMK di Australia, Tas Penumpang dari Bali Diminta Diperiksa
Meski demikian, dia meminta agar masyarakat tidak khawatir berlebihan. Sebab, dengan penanganan yang tepat PMK dapat disembuhkan.
"Oleh karena itu peternak harus proaktif melapor kepada petugas jika mendapati gejala PMK pada ternaknya. Agar ternak yang diduga terinfeksi PMK segera dilakukan pemeriksaan fisik dan pengobatan oleh medik veteriner dan paramedis veteriner," lanjutnya.
Lebih lanjut Wiku mengungkapkan, penanganan PMK penting karena wabah ini sangat berdampak pada perekonomian nasional.
Banyak peternak yang penghasilannya bergantung pada hewan ternak atau produk dari hewan ternaknya.
Baca juga: Vaksinasi PMK Gencar Dilakukan, Pasar Sapi di Pamekasan Kembali Ramai
Sehingga wabah PMK ini tentunya berdampak langsung bagi mata pencaharian utama para peternak.
"Masyarakat bersama-sama dengan pemerintah harus peduli akan wabah PMK ini dan turut serta dalam mencegah penyebaran penyakit ini," tuturnya.
"Selain itu, kami mengimbau kepada para Satgas dan petugas terkait di lapangan untuk menerapkan tindak pengamanan biosecurity yang ketat juga saat bertugas di area peternakan," tambah Wiku.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.