JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani merupakan sosok pemimpin yang lahir dari proses kaderisasi mulai dari tingkat keluarga.
Puan, kata dia, adalah anak dari mantan Ketua MPR Taufik Kiemas dan juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pada saat yang sama, Puan juga merupakan cucu dari Presiden pertama RI Soekarno.
Menurut Masinton, Puan yang kini digadang menjadi salah satu bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang, bukanlah sosok yang penuh pencitraan, melainkan setiap tindakannya justru mengalir apa adanya.
Baca juga: Pengamat: Secara Teori, Puan Satu-satunya yang Miliki Tiket Capres 2024
"Kemudian kepemimpinan yang memang lahir dari proses pengkaderan, bukan lahir karena situasi, momentum, ngepop apa segala macam, tidak," kata Masinton dalam diskusi bertajuk "Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani", di Cikini, Jakarta, Rabu (27/7/2022).
"Beliau dikader oleh keluarga, orangtuanya, dikader untuk menjadi pemimpin. Nah, dalam proses pengkaderan itulah kemudian terbentuk karakter kepemimpinan," imbuhnya.
Masinton pun menyinggung proses kaderisasi yang harus diperhatikan dalam mencari kandidat pemimpin.
Sebagai contoh, ia memaparkan bagaimana sistem monarki modern melakukan proses kaderisasi kepemimpinan.
Baca juga: Cacar Monyet Jadi Darurat Global, Puan Minta Pemerintah Masifkan Sosialisasi
"Dalam sistem monarki saja, monarki modern itu putra mahkota yang akan menjadi penerus raja saja memang dikader, mengikuti kursus kepemimpinan, militer apa segala macam. Bahkan diterjunkan ke lokasi-lokasi medan perang," jelasnya.
Berkaca dari hal itu, menurut dia, kaderisasi sejak dini diperlukan untuk mencari sosok pemimpin yang tepat bagi Indonesia.
"Kita butuh kepemimpinan yang memang betul-betul punya karakter, punya kepemimpinan yang lahir dari proses pengkaderan. Bukan yang ujug-ujug," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.