JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir 3 pekan berlalu, kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih abu-abu.
Narasi yang disampaikan polisi soal Brigadir J tewas setelah terlibat adu tembak dengan Bharada E di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo, masih jadi tanda tanya besar.
Pengusutan pun dilakukan sejumlah pihak untuk mencari titik terang, salah satunya oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Baca juga: Kapolri Minta Semua Pihak Ikut Awasi Penanganan Kasus Tewasnya Brigadir J
Sejauh ini, Komnas HAM telah meminta keterangan dari pihak-pihak terkait seperti keluarga, ahli, dan terbaru ajudan Ferdy Sambo.
Di sinilah, untuk pertama kalinya, sosok Bharada E muncul ke publik.
Temuan Komnas HAM teranyar juga mengungkap dugaan perkiraan lokasi dan waktu tewasnya Brigadir J. Berikut perkembangannya.
Komnas HAM memeriksa 6 dari total 7 ajudan Ferdy Sambo pada Selasa (26/7/2022).
Dari enam orang yang hadir, Bharada E ikut memenuhi panggilan di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Ini menjadi kali pertama Bharada E memunculkan diri, setelah hampir 3 pekan tak tampak batang hidungnya.
Lima ajudan Sambo diperiksa selama 7,5 jam hingga pukul 16.25 WIB. Sementara, Bharada E datang belakangan dan diperiksa selama 5 jam sampai sekitar pukul 18.24 WIB.
Baca juga: 3 Fakta Pemeriksaan Bharada E di Komnas HAM Terkait Kasus Brigadir J
Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengungkap, kepada pihaknya, Bharada E menjelaskan soal tembakan yang berujung tewasnya Brigadir J.
"Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," kata Anam kepada wartawan selepas pemeriksaan.
Namun demikian, Anam enggan menjelaskan lebih lanjut soal detail penembakan. Ia juga tak membeberkan kesimpulan apa pun kepada awak media ihwal penembakan tersebut.
Dia hanya mengatakan, seluruh ajudan Sambo diperiksa secara terpisah di ruangan berbeda, termasuk Bharada E.
"Pertanyaan kami bersifat terbuka, penjelasan yang kami harapkan bersifat deskriptif. Tadi, makanya tadi panjang sekali proses permintaan keterangannya, karena jawabannya deskriptif," ujar Anam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.