JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter televisi swasta Brigita Purnawati Manohara menyatakan akan mengembalikan uang dan hadiah yang ia terima dari Bupati Mamberamo Tengah, Papua Ricky Ham Pagawak yang disebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berasal dari perbuatan korupsi.
Brigita mengaku saat proses pemeriksaan berlangsung, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanyakan iktikad baiknya untuk menyerahkan uang tersebut.
"Yang penting di sini saya mau sampaikan bahwa seluruh aliran dana dan hadiah yang ini dinilai merupakan hasil korupsi akan saya kembalikan kepada negara tentunya," kata Brigita saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Brigita Manohara Diperiksa KPK Terkait Pemeriksaan Kasus Bupati Mamberamo Tengah Papua
Sebagaimana diketahui, Ricky ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek di Mamberamo Tengah.
Ia diduga melarikan diri ke Papua Nugini. Saat ini ia sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Brigita mengaku dirinya berharap Ricky segera ditemukan. Mengenai pengembalian uang tersebut, Brigita mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan tim penyidik KPK.
"Seluruh aliran dana dan hadiah yang disinyalir adalah hasil dari korupsi oleh tersangka pengembaliannya saya koordinasikan lebih lanjut dengan penyidik," tutur Brigita.
Pada kesempatan itu, Brigita mengaku menerima aliran dana dan hadiah dari Ricky. Namun, ia enggan menyebutkan jumlah hadiah dan bentuk hadiah tersebut, termasuk yang akan diserahkan ke KPK.
"Nanti penyidik yang akan menjelaskan lebih lanjut," ujar Brigita.
Brigita menyebutkan, uang itu diterimanya adalah apresiasi atas profesinya sebagai wartawan. Dia mengaku tak memiliki hubungan khusus dengan Ricky.
Baca juga: Brigita Manohara Mengaku Terima Aliran Dana dari Buron KPK: Apresiasi Atas Profesi
Sebelumnya, KPK memeriksa Brigita sebagai saksi kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Ricky Ham Pagawak.
Ricky diketahui saat ini menjadi buron KPK setelah menghilang pada 14 Juli lalu. Kepolisian Polda Papua menyebut Ricky sempat terlihat di Jayapura pada 13 Juli.
Namun, keesokan harinya ia terlihat di Pasar Skouw di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Kemudian, pada 15 Juli Ricky ditetapkan sebagai DPO.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.