Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Elektabilitas Puan di Bawah Ganjar, PDI-P: Survei Tak Jadi Patokan

Kompas.com - 25/07/2022, 17:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa PDI-P tidak melihat survei sebagai patokan untuk mengusung calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Hal tersebut disampaikannya ketika ditanya soal sejumlah hasil survei yang menunjukkan elektabilitas Ketua DPP PDI-P Puan Maharani lebih rendah daripada Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo.

"Survei itu bagi kita bukan menjadi patokan, survei itu sekadar pengetahuan bagi kita tapi bukan patokan," kata Djarot ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Baca juga: PDI-P Sebut Tak Perlu Tim Khusus untuk Safari Politik Puan ke Parpol Lain

Djarot pun membeberkan alasan PDI-P enggan melihat survei sebagai patokan pengusungan capres-cawapres.

Pertama, dia menilai survei berjalan secara dinamis sehingga hasilnya pun akan berubah-ubah.

Namun, ia menyinggung soal kinerja kader yang berpotensi mendongkrak elektabilitas, salah satunya akan terekam dalam survei.

"Survei itu tergantung kita, bagaimana kerja-kerja politik kita, bagaimana kerja-kerja kader PDI-P. Dia bukan menjadi patokan, karena sifatnya sangat dinamis," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Kendati begitu, Djarot mengaku tetap berterima kasih atas hasil survei yang menunjukkan elektabilitas PDI-P berada di posisi teratas.

Namun, dia mengingatkan pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk tidak jumawa melihat hasil tersebut.

"Kita harus tetap turun ke bawah," ujar dia.

Baca juga: Soal Koalisi, Sekjen PDI-P: Harus Senapas, Tak Mungkin Campur Minyak dan Air

Berdasarkan catatan Kompas.com, elektabilitas Puan Maharani berada di papan tengah sejumlah hasil survei nasional.

Keadaan itu berbeda jika melihat elektabilitas sesama rekannya di PDI-P, yaitu Ganjar Pranowo.

Elektabilitas Ganjar bahkan belakangan berada di posisi teratas, salah satunya di hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) yang dirilis pada Rabu (20/7/2022).

Hasilnya menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo menempati posisi teratas sebagai capres pengganti Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2024-2029.

"Siapakah yang menjadi presiden 2024 nantinya menggantikan Joko Wiidodo? Publik menilai Ganjar 26,69 persen, kemudian dilanjutkan Anies Baswedan 19,18 persen, Prabowo Subianto 11,18 persen," kata peneliti ARSC Bagus Balghi dalam paparannya secara daring, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Sambut Baik Niat Silaturahmi, Nasdem Siapkan Karpet Merah untuk Puan

Sementara itu, elektabilitas Puan ada di posisi sembilan dengan 1,70 persen responden.

Puan berada di bawah Erick Thohir yaitu 2,01 persen dan di atas Andika Perkasa 1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com