Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haji dan Paham Pan-Islamisme yang Buat Kolonial Belanda Cemas

Kompas.com - 25/07/2022, 11:22 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan ibadah haji di era pemerintah kolonial Hindia Belanda sangat jauh berbeda dengan saat ini.

Selain itu, menurut sejarawan Asep Kambali, pemerintah kolonial Hindia Belanda sangat ketat mengawasi para jemaah haji yang kembali dari Makkah, Arab Saudi.

Menurut Asep, di masa kolonial Hindia Belanda, para jemaah haji yang berangkat dan pulang wajib melakukan karantina masing-masing selama 3 bulan.

Lokasi karantina jemaah haji masa kolonial berada di Pulau Cipir, Pulau Onrust, Pulau Kelor dan Pulau Bidadari. Seluruh pulau itu saat ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu.

Baca juga: Awal Mula Gelar Haji dan Cara Penjajah Awasi Benih Pemberontak

Saat itulah, kata Asep, aparat keamanan Hindia Belanda akan melakukan pengawasan terkait siapa saja jemaah haji tindak-tanduknya dinilai membahayakan pemerintah.

Bahkan menurut dia, aparat keamanan Hindia Belanda tidak segan untuk mengeksekusi umat Muslim yang pulang selepas ibadah haji jika terindikasi bakal menjadi tokoh yang menentang mereka.

"Mereka yang pulang dari ibadah haji punya kebiasaan bawel, cerewet, enggak segan-segan penjajah langsung mengeksekusi," kata Asep dalam rekaman video yang diberikan, seperti dikutip Kompas.com, Senin (25/7/2022).

Asep mengatakan, di awal abad ke-20 mulai bermunculan berbagai paham yang menjadi cikal bakal perlawanan penduduk di wilayah koloni terhadap pemerintah penjajah yang didominasi bangsa Eropa.

Paham yang mulai bergeliat dan menyebar pada saat itu adalah Pan-Islamisme dan Komunisme.

Baca juga: Jangan Panggil Saya Pak Haji

"Kedua paham itu yang sangat dikhawatirkan dan ditakuti oleh pemerintah kolonial hindia belanda penjajah," ujar Asep.

Pan-Islamisme merupakan sebuah ideologi politik yang mengajarkan bahwa umat Islam di seluruh dunia harus bersatu untuk dapat terbebas dari kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat.

Konsep dasar Pan-Islamisme dicetuskan oleh Jamaluddin Al-Afghani pada akhir abad ke-19 Masehi.

Pokok-pokok pemikiran Pan-Islamisme adalah musuh utama kemajuan umat Islam adalah penjajahan bangsa Barat.

Kemudian umat Islam harus menentang penjajahan dimanapun dan kapanpun.

Baca juga: Antrean Haji di Malaysia 141 Tahun, Apa Penyebabnya dan Bagaimana dengan Indonesia?

Selain itu umat Islam harus memiliki persatuan ideologi untuk memajukan peradaban Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com