JAKARTA, KOMPAS.com - Skandal Buloggate dan Bruneigate disebut menjadi salah satu "amunisi" yang digunakan oleh kelompok oposisi untuk menggoyang pemerintahan Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Walau demikian, sampai saat ini Gus Dur tidak terbukti melakukan korupsi dalam skandal Buloggate maupun Bruneigate yang muncul pada tahun 2000.
Pada 2012 silam, putri mendiang Gus Dur, Yenny Wahid, membantah ayahnya terjungkal dari kekuasaan akibat skandal itu.
"Momen ini sekaligus buat pelurusan sejarah bahwa Gus Dur diturunkan bukan karena kasus korupsi, melainkan karena ketegangan antara DPR/MPR dan pemerintah saat itu," kata Yenny di kediaman Gus Dur, Ciganjur, Jakarta, Kamis (29/11/2012).
Baca juga: Disanjung lalu Dijatuhkan, Kisah Gus Dur Dilengserkan MPR 21 Tahun Lalu
Yenny mengatakan, ketegangan antara lembaga legislatif dan eksekutif saat itu karena pergantian kepala Polri.
Saat itu, Gus Dur mengganti Kapolri Jenderal (Pol) R Suroyo Bimantoro dengan Jenderal (Pol) Chairudin Ismail tanpa sepengetahuan legislatif.
Menurut Yenny, hal itu membuat legislatif naik pitam.
"Itu karena Gus Dur tidak berkonsultasi dengan mereka (legislatif). Jadi bukan karena kasus korupsi," tuturnya.
Dikutip dari arsip Harian Kompas, Rizal Ramli yang pada masa pemerintahan Gus Dur menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), skandal itu diduga terjadi karena permainan "calo-calo" kekuasaan.
Perkara itu menyeret Wakil Kepala Bulog Sapuan dan "orang Istana".
Orang istana yang dimaksud adalah tukang pijat Presiden Abdurrahman Wahid, Soewondo.
Baca juga: Mengenang Gus Dur sebagai Bapak Tionghoa Indonesia dalam Perayaan Imlek
Penyebab skandal itu terjadi diduga karena banyak pejabat eselon Bulog yang khawatir kehilangan jabatan sejak pembubaran Kementerian Pangan.
Karena itu banyak pejabat yang disebut mendekati sejumlah pihak yang mengaku memiliki kedekatan dengan pusat kekuasaan.
Sapuan kemudian mendekati Soewondo untuk minta dipertemukan dengan Gus Dur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.