JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong percepatan penanganan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Bali supaya bebas dari penyakit tersebut pada pekan ini.
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Derah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Edison Siagian mengatakan, Bali mendapat perhatian khusus terkait PMK dalam rangka persiapan menuju Konferensi Tingkat Tinggi G20.
"Pada kunjungan terakhir dengan Menko Marves (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan), Mentan (Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo), dan Kepala BNPB (Letjen Suharyanto) pada 8 Huli lalu, sudah disampaikan bahwa Bali harus zero case, diharapkan minggu ini sudah bebas PMK,” kata Edison saat memantau penanganan PMK di Buleleng, Bali, Jumat (22/7/2022), dikutip dari siaran pers.
Baca juga: Bangkai Sapi Ditemukan di Sungai Bondoyudo Lumajang, Diduga Mati Akibat PMK
Edison menuturkan, percepatan penanganan PMK di Bali juga dilakukan karena provinsi itu merupakan destinasi pariwisata dunia.
Untuk itu, Kemendagri mengimbau Pemerintah Kabupaten Buleleng agar mempercepat distribusi vaksin dan obat-obatan kepada hewan ternak.
Pemerintah daerah juga dinilai perlu berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, BNPB, pejabat otoritas veteriner beserta anggotanya, dan TNI-Polri dalam penanganan PMK.
Selain Bali, wilayah lain yang menjadi fokus penanganan PMK adalah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Peternak yang Terdampak PMK Akan Menerima Ganti Rugi dari Pemerintah, Begini Syaratnya
Menurut rencana, Kemendagri akan mengunjungi dua provinsi itu untuk memantau penanganan PMK di sana.
Adapun berdasarakan data yang diperoleh Kemendagri, total ada 532 ekor sapi yang terkena PMK di Buleleng, 323 ekor dipotong bersyarat, 3 ekor mati, dan 208 ekor lainnya masih dalam kondisi sakit.
Merespons itu, Kepala Dinas Pertanian Buleleng Made Sumiarta mengaku optimistis Buleleng dapat bebas dari PMK dalam waktu dekat.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin, seluruh stakeholder Dinas Pertanian Buleleng telah melakukan komunikasi dan edukasi kepada peternak demi menanggulangi penyebaran PMK,” ujar Made.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.