JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Johnson Panjaitan, mengungkapkan harapan keluarga setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri tidak menutup-nutupi penanganan kasus kematian Brigadir J.
Johnson menyampaikan, keluarga ingin pengusutan kasus tewasnya Brigadir J dilakukan secara transparan.
"Harus transparan, akuntabel, fairness, dan segera mengungkap kasus ini," ujar Johnson saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: TNI AL Tunggu Keputusan Jenderal Andika soal Dokter Forensik RSAL Bantu Otopsi Ulang Brigadir J
Selain itu, Johnson mendesak agar otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J dilakukan.
Dia turut mendorong kepolisian terus memeriksa saksi-saksi dan melakukan prarekonstruksi kematian Brigadir J.
Kemudian, membuka data di ponsel Brigadir J yang sempat dinyatakan hilang.
"CDR (call detail record) HP harus segera dibuka," ujar dia.
Jokowi kembali menekankan agar penanganan kasus tewasnya Brigadir J dilakukan secara terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas. Buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Transparan. Udah," ujar Jokowi usai meresmikan destinasi wisata Pulau Rinca di NTT, sebagaimana dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/7/2022).
"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," kata dia.
Baca juga: Presiden Diminta Bentuk TGPF Terkait Kasus Kematian Brigadir J
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo pun menjawab arahan Jokowi itu.
Dedi mengatakan, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih bekerja secara maksimal.
"Tim masih bekerja maksimal," ujar Dedi saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.