JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Mohammad Choirul Anam mengatakan, hasil pemeriksaan posisi dan penyebab luka Brigadir J akan rampung pekan ini.
Komnas HAM, kata Anam, akan membeberkan penyebab luka yang dialami Brigadir J dan menarik kesimpulan ada atau tidaknya dugaan penganiayaan.
Itu semua, kata Anam, berdasarkan hasil pemeriksaan Komnas HAM yang menghimpun data dari keluarga dan hasil otopsi serta sumber lainnya.
"Minggu ini di samping soal luka, di samping soal karakter lukanya, apakah ini senjata tajam atau terjadi penyiksaan atau tidak, minggu ini kami harap selesai," ujar Anam dalam keterangan video, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Kasus Tewasnya Brigadir J, Jokowi: Buka Apa Adanya, Jangan Ditutupi!
Adapun pemeriksaan posisi dan penyebab luka Brigadir J oleh ahli forensik Komnas HAM dilakukan hari ini, Kamis.
Namun proses pemeriksaan oleh ahli forensik tersebut bersifat tertutup. Identitas ahli forensik yang dipercaya Komnas HAM juga harus ditutupi untuk memberikan rasa nyaman.
Namun Anam memastikan, ahli forensik yang mereka gunakan merupakan memiliki kredibilitas.
"Apakah ahlinya kredibel? Sepanjang pengalaman Komnas HAM dia (ahli forensik) berkontribusi sangat penting dalam pekerjaan-pekerjaan besarnya Komnas HAM," kata Anam.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir J tewas setelah diduga saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada pada Jumat (8/7/2022), sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Kasus Tewasnya Brigadir J, Jokowi: Kepercayaan Terhadap Polri Harus Dijaga
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Brigadir J diduga sempat melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.
Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar. Bharada E yang ada di lantai atas menanyakan soal teriakan itu.
Namun, Brigadir J melakukan penembakan terhadapnya. Kemudian aksi saling tembak terjadi sehingga menewaskan Brigadir J.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.