JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan, pihaknya telah mendengarkan dan akan mendalami sejumlah keluhan keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Benny mengatakan, keluhan keluarga di antaranya terkait tindakan anggota polisi yang dikirimkan ke Jambi.
“Adanya keluh kesah dari keluarga tentang tindakan yang dilakukan oleh anggota yang dikirim ke Jambi itu juga menjadi perhatian, dan itu salah satu yang akan menjadi bahan untuk didalami, diperiksa,” ujar Benny di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Komnas HAM Kantongi Posisi dan Jenis Luka Brigadir J
Benny menyebutkan, aspek yang didalami dari keluhan ini adalah soal standar operasional prosedur (SOP) para anggota tersebut.
Ia memastikan, hal tersebut akan ditindaklanjuti oleh tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penanganan kasus itu.
“Apakah anggota sudah melakukan tugasnya sesuai SOP. Kemudian, kedua apakah sudah menunjukkan tindakan dan perilaku sebagai anggota Polri yang baik,” tutur dia.
Baca juga: Polri: Gelar Perkara Kasus Brigadir J Sekaligus Sampaikan Hasil Otopsi
Diberitakan sebelumnya, sejumlah peristiwa menimpa keluarga usai Brigadir J meninggal dunia di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan, nomor WhatsApp dan media sosial dirinya, istri, dan kakak Brigadir J diretas. Hal ini disampaikan saat ditemui di rumah duka, di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Selasa (12/7/2022).
Selain itu, menurut Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, ratusan polisi sempat mendatangi rumah orangtua Brigadir J untuk memberikan penjelasan kronologi penembakan kepada keluarga pada Senin (11/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kedatangan ratusan polisi dengan mengepung rumah dan menutup pagar sekolah membuat keluarga ketakutan.
"Waktu datang orang itu ke rumah, kami terkejut. Jantung kami serasa mau copot, maklum kami baru trauma, baru kehilangan," kata Rohani Simanjuntak di rumah duka, Selasa (12/7/2022).
Rohani mengatakan, keberadaan rumah orangtua J berada dalam kompleks perumahan guru SD di Sungaibahar. Ratusan polisi itu datang dengan 1 bus dan 10 mobil penumpang membuat kondisi sangat menyeramkan.
Baca juga: Polri: Gelar Perkara Kasus Brigadir J Sekaligus Sampaikan Hasil Otopsi
Ada polisi yang mengenakan seragam, berpakaian hitam putih, dan pakaian bebas. Mereka datang kemudian membuat pagar seolah mengepung rumah.
Tindakan yang dilakukan ratusan polisi berbaris mengelilingi rumah dilakukan tanpa komunikasi dan permisi. Bahkan pintu gerbang sekolah, yang menjadi akses keluar dan masuk ke rumah itu, juga ditutup rapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.