Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Ajak Umat Islam ASEAN Tingkatkan Persaudaraan lewat Komunitas Masjid

Kompas.com - 20/07/2022, 16:38 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengajak seluruh umat Islam di kawasan ASEAN terus menjaga ukhuwah dan kebersamaan dalam konsep berbangsa dan bernegara melalui masjid.

Hal itu disampaikan Kalla dalam Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN Tahun 2022 yang diikuti sejumlah negara di ASEAN.

Adapun negara yang tergabung dalam konferensi ini adalah Indonesia, Malaysia, Fhilipina, Thailand, Brunei Darussalam, Myanmar, Timor Leste, Singapura dan Kamboja.

Kalla menilai, masjid memiliki peranan penting dalam membangun umat. Sehingga, pertemuan komunitas masjid ASEAN dapat menjadi pintu untuk menjaga kebersamaan dan ukhuwah wasathiah (persaudaraan) antar umat Islam di negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Jusuf Kalla Doakan Shinzo Abe Selamat dari Penembakan: Beliau Orang Baik

"Penduduk ASEAN sekitar 660 juta jiwa. (yang beragama) Islam itu hampir 200 juta dan penduduk muslim di ASEAN itu terbesar di Asia, ada 41 persen," kata Kalla di Gedung DMI, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Rabu (20/7/2022).

"Dengan jumlah tersebut itu penting untuk menjaga ukhuwah secara bersama-sama melalui masjid," ujar Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 tersebut.

Menurut Kalla, jumlah masjid di ASEAN diperkirakan mencapai 900.000 atau jika dipersentasekan secara rata-rata, maka setiap 300 orang itu bisa ditampung dalam satu masjid.

Dengan kekuatan tersebut, ujar dia, masjid butuh penguatan secara longgar dan tidak terikat pada kepengurusan pusat, melainkan komunitas yang mengedepankan kebersamaan untuk saling berukhuwah.

Menurut pandangan Kalla, kebersamaan di masjid bisa menjadi jalan bagi umat Islam di ASEAN untuk mengatasi tuduhan adanya islam radikal.

"Melalui kekuatan masjid, kita bisa redam dan masyarakat bisa kita arahkan lebih moderat," ucapnya.

Tak hanya itu, lanjut Kalla, kekuatan umat Islam melalui masjid juga bisa menjadi jalan untuk membantu masyarakat muslim yang hidup sebagai minoritas.

Bantuan tersebut, kata dia, bisa dilakukan dengan banyak cara guna menguatkan komunitas masjid ASEAN dalam upaya membangun umat di kawasan.

"Mungkin di Filipina butuh khatib yang baik, atau di Thailand, Kamboja. Maka mereka bisa belajar ke Indonesia dan Malaysia. Kita buatkan lembaga pendidikannya soal itu," papar Kalla.

Baca juga: Ada Perbedaan Waktu Hari Raya Idul Adha, PP Muhammadiyah Minta Umat Islam Tetap Bersatu

Bantuan lain, lanjut Kalla, juga bisa dalam bentuk pendidikan menjadi imam yang baik dan cara mengelola masjid.

Ia mengatakan, nantinya para Imam akan diundang untuk belajar.

"Bisa ke Indonesia atau Malaysia atau Brunei Darussalam, yang dikenal sebagai tiga negara dengan mayoritas Islam di ASEAN," imbuhnya.

"Itulah inti dari pertemuan ini kita lakukan, bagaimana agar komunitas masjid di ASEAN bisa memberikan dukungan secara positif bagi umat Islam di kawasan ASEAN itu sendiri. Ini juga untuk menjaga kebersamaan dalam membangun Islam yang wasathiyah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com