Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kuota Haji 2023, Menag: Insya Allah Akan Lebih Banyak dari Tahun Ini

Kompas.com - 17/07/2022, 12:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bocoran bahwa kuota jemaah haji asal Indonesia tahun selanjutnya akan mengalami penambahan dibandingkan tahun ini.

"Kita tunggu saja, tapi InsyaAllah, kata Pak Menteri (Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi) sini, akan lebih banyak dari tahun ini," kata Yaqut dikutip berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV Nitia Anisa di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (17/7/2022).

Yaqut tak menjelaskan lebih lanjut terkait kepastian jumlah kuota yang akan diterima calon jemaah haji asal Indonesia tahun 2023.

Baca juga: 389 Jemaah Haji Kloter Pertama Tiba di Asrama Haji Pondok Gede

Diketahui, pada tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 100.051 jemaah haji. Namun, mendapatkan tambahan kuota 10.000 jemaah pada pertengahan Juni kemarin.

Yaqut mengatakan, bahwa evaluasi sementara berdasarkan pantauannya, pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan dengan baik.

Meski demikian, masih terdapat sejumlah catatan yang perlu diperhatikan baik dari pemerintah Saudi maupun Indonesia.

Misalnya, dari pemerintah Indonesia, diakui Yaqut masih banyak petugas yang tidak disiplin dalam bekerja melayani jemaah.

Baca juga: 7 Kloter Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air, Menko PMK Kembali Pastikan Tak Ada Karantina

"Tapi saya akan memastikan ke depan, semua yang terlibat dalam penugasan pelayanan ibadah haji, harus sesuai dengan tugas yang diberikan. Jadi harus disiplin pokoknya. Jadi harus diniatkan betul dari tanah air memberikan pelayanan, bukan untuk niat yang lain, bonusnya bisa ikut ibadah haji. Tidak dibalik," jelas Yaqut.

Kemudian, dari sisi pemerintah Arab Saudi, diakui Yaqut terdapat sejumlah kekurangan. Semisal soal toilet laki-laki dan perempuan.

Menurutnya, jumlah toilet perempuan saat pelaksanaan ibadah haji masih kurang.

"Padahal perempuan lebih banyak butuh waktu di toilet dibandingkan laki laki. Tapi jumlah toiletnya sama," ujarnya.

Baca juga: 5 Penyakit Menular yang Diwaspadai saat Pulang Haji dari Tanah Suci

Lebih lanjut, Yaqut sendiri juga mengeluhkan total biaya penyewaan fasilitas masyair atau layanan wukuf di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Menurut Yaqut, dengan harga saat ini yang mencapai Rp 1,4 triliun, pelayanan yang diberikan masih jauh dari ekspektasi.

"Sebagai wakil pemerintah yang di sini, saya merasa bahwa masih belum seimbang nih. Jadi, kalau harga segitu ya harusnya naik dong, apa misalnya menu makannya, kasurnya misalnya jangan tipis-tipis, kayak kemarin," imbuh Yaqut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com