Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tewasnya Brigadir J, Anggota Komisi III Sebut Masih Banyak Hal yang Tidak Transparan

Kompas.com - 16/07/2022, 11:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan menilai ada kesan tidak transparan yang kuat dalam kasus polisi tembak polisi di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pekan lalu.

Pihaknya berharap setelah tim khusus dari Polri dibentuk, pengungkapan kasus ini lebih transparan.

"Bagi yang mengerti hukum, kesan tidak transparan kuat. Karena itu, dengan dibentuknya tim khusus oleh Kapolri, kita harapkan bisa lebih transparan proses pengungkapannya," ungkap Trimedya saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Soal Kasus Penembakan Brigadir J, Polri Diminta Gandeng LPSK untuk Keselamatan Saksi dan Korban

Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, salah satu persoalan yang hingga kini belum jelas yakni soal kronologi kejadian.

"Karena seperti diterangkan Karopenmas Pak Ramadan, istrinya teriak, kemudian Yosua (Brigadir J) nembak, apa memang seperti itu ceritanya?" kata Trimedya.

"Kalau memang menembak, bagaimana proses tembak-menembaknya itu? Kemudian peluru bagaimana? Kan, darah berceceran, kok, kita masyarakat tidak diperlihatkan itu," lanjutnya.

Baca juga: Polri Koordinasi dengan Komnas HAM Usut Kasus Tewasnya Brigadir J

Selain itu, Trimedya juga menyoroti soal otopsi dan kesaksian ketua RT soal CCTV kompleks yang diambil.

"Apa motifnya? Apa motifnya diambil? Apakah yang lalu lalang di jalan biar tidak terlihat mobilnya? Memang kalau orangnya tidak terlihat," ungkapnya.

"Soal itu harus jelas. Kemudian otopsi. Jadi, dasar itu ada keganjalan. Itu semua harus dijawab tim khusus," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, peristiwa baku tembak terjadi antara dua orang polisi, yakni Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E.

Baca juga: Ponsel Keluarga Brigadir J Kembali Normal Usai Diretas, tetapi Masih Ada Kejanggalan

Peristiwa itu terjadi di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo, yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Brigadir J tewas dalam kejadian tersebut, sedangkan Brigadir E diamankan.

Hingga kini, penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan oleh kepolisian guna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Jumat sore itu.

Berbagai pihak juga menilai ada banyak kejanggalan dalam kasus ini, mulai dari kronologi yang berubah, CCTV di lokasi mati serta jarak yang cukup lama antara waktu kejadian dan pengungkapan.

Baca juga: Komnas HAM Mengaku Tak Ada Kendala Usut Tewasnya Brigadir J

Sementara itu, Wakil Kepala Polisi Repubik Indonesia (Wakapolri) Komjen Gatot Eddy mengatakan, Tim Khusus Mabes Polri telah mendalami hasil olah TKP peristiwa penembakan Brigadir J.

Gatot menegaskan, pihaknya bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel.

“Kita sudah melakukan langkah-langkah proses pendalaman, melengkapi daripada pengolahan TKP,” kata Gatot dalam konferensi pers di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat.

Gatot mengatakan, pihaknya juga mendalami lagi hasil pemeriksaan tim forensik, baik laboratorium forensik maupun tim dokter forensik.

Baca juga: Komnas HAM Akan Dalami Rekaman Kamera CCTV Terkait Penembakan Brigadir J

Selain itu, Timsus Mabes Polri juga memeriksa sejumlah saksi baik yang berada di TKP maupun saksi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com