JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang diselanggarakan Charta Politika di Jawa Barat menunjukkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon gubernur maupun calon wakil presiden.
Dalam survei elektabilitas calon gubernur, dikutip Jumat (15/7/2022), Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, memperoleh elektabilitas sebesar 44,3 persen, unggul dari mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (29,3 persen) di peringkat kedua.
Selain Emil dan Dedi, sejumlah nama yang masuk bursa calon gubernur Jawa Barat antara lain mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar dan Dede Yusuf, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Namun, elektabilitas keempat nama itu berada di kisaran 2,3 persen hingga 5,7 persen, jauh tertinggal dibandingkan Emil dan Dedi Mulyadi.
Baca juga: Survei PPI: Elektabilitas Ridwan Kamil Melonjak, Biasanya 7 Besar, Kini 4 Besar
Selain unggul dalam bursa calon gubernur Jawa Barat, Emil juga memiliki elektabilitas tertinggi dalam bursa calon wakil presiden di Jawa Barat.
Mantan wali kota Bandung itu tercatat mempunyai elektabilitas sebesar 38 persen, mengguguli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (18,7 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (9,1 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (6,4 persen).
Sementara, nama-nama lainnya tercatat memiliki elektabilitas di bawah 5 persen sebagai calon wakil presiden di Jawa Barat.
Kendati demikian, elektabilitas Emil pada bursa calon presiden di Jawa Barat bukanlah yang tertinggi dibandingkan calon-calon lainnya.
Emil tercatat hanya meraih elektabilitas sebesar 19,5 persen sebagai calon presiden di Jawa Barat, di bawah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (26,9 persen) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (22 persen).
Adapun survei di atas dilaksanakan pada 24-30 Juni 2022 dengan julah sampel sebanyak 1.200 responden pada margin of error +/- 2,83 persen.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan protokol kesehatan yang ketat.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.